Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kawasan Industri Medan Bangun Infrastruktur dan Flyover Rp72 Miliar

Menanggapi keluhan yang disampaikan pelaku usaha terkait fasilitas dan harga yang tinggi, PT Kawasan Industri Medan (Persero) menyampaikan terus melakukan perbaikan dari segi infrastruktur maupun layanan.
Menteri ESDM Ignasius Jonan meninjau pengembangan mesin Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Medan Belawan, Sumatra Utara, Jumat (31/3)./Antara-Septianda Perdana
Menteri ESDM Ignasius Jonan meninjau pengembangan mesin Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Medan Belawan, Sumatra Utara, Jumat (31/3)./Antara-Septianda Perdana

Bisnis.com, MEDAN – Menanggapi keluhan yang disampaikan pelaku usaha terkait fasilitas dan harga yang tinggi, PT Kawasan Industri Medan (Persero) menyampaikan terus melakukan perbaikan dari segi infrastruktur maupun layanan.

Direktur Utama PT Kawasan Industri Medan (Persero) Trisilo Ari Setyawan mengungkapkan pihaknya tengah memperbaiki jaringan infrastruktur serta membangun jalan layang.

“Kami alokasikan tahun ini Rp45 miliar untuk perbaikan infrastruktur dan itu sudah dimulai. Serta Rp27 miliar untuk pembuatan flyover mengurai macet,” ujar saat dikonfirmasi Bisnis, Selasa (14/8/2018).

Trisilo menjelaskan, pembangunan jalan dan perbaikan fasilitas tersebut diharapkan rampung pada akhir tahun ini.

“KIM belum sempurna, tapi terus melakukan improvement baik di sisi infrastruktur ataupun pelayanan sebagai partner of solution dan services dari mitra industri,” ujarnya.

Ada pun, terkait harga jual kepada mitra industri, Trisilo mengaku nilainya berkisar Rp1,8 juta sampai maksimal Rp2,5 juta per meter. Sementara itu, untuk penyewaan gudang dimulai dari kisaran harga Rp30.000 per meter persegi.

“Untuk UKM kami sediakan 1,3 hektar dengan harga sewa murah, Rp10.000 per meter. Itu bagian dari program bina lingkungan kami,” tambahnya.

Dia membantah menerapkan harga sewa dan beli lahan yang tinggi bagi pelaku industri. Namun, dia tak menutup kemungkinan bahwa mitra industri berpeluang melakukan sewa menyewa kembali sehingga harganya menjadi tinggi.

“KIM sudah menjadi kawasan industri modern yang sudah didukung dengan digitalisasi lewat investasi sistem ERP dan KIM Care. KIM sudah tidak lagi sekadar land lord tapi sudah jadi mitra untuk industri di dalamnya,” tambahnya.

Sebelumnya, kalangan pengusaha menyatakan kawasan industri di Sumatra Utara masih tidak ramah bagi pelaku usaha, khususnya dari segmen UKM.

Di samping harganya yang tinggi, fasilitas yang didapatkan juga tidak mendukung pelaku usaha dalam melakukan ekspansi dan investasi.

“Sekarang banyak kawasan industri di Sumut yang tidak representatif dari segi infrastruktur. Seperti kawasan industri Medan (KIM) 1-5 itu juga kurang representatif dari segi fasilitas air dan jalan. Harga yang ditawarkan tidak sesuai dengan fasilitas yang didapat,” tutu Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Sumatra Utara Mazz Reza Pranata.

Reza mencontohkan, harga beli lahan/bangunan di kawasan industri di Sumut bisa mencapai Rp3 juta – Rp6 juta per meter. Tarif tersebut dianggap cukup mahal sehingga perusahaan berskala small medium entreprises (usaha kecil menengan/UKM) sulit masuk ke kawasan industri.

Walhasil kondisi itu menjadi hambatan bagi pelaku usaha dalam mengembangkan bisnisnya. Di sisi lain, tata ruang dan tata wilayah masih belum tertata dengan jelas, terutama di beberapa daerah seperti Deli Serdang dan Medan.

Dia berharap agar pemerintah dapat mempercepat pembuatan tata ruang dan wilayah sehingga mempermudah pelaku UKM yang tidak dapat bergabung di kawasan industri.

“Kalau sudah jelas ada rencana tata ruang dan tata wilayah, lalu pemerintah bisa membangun infrastruktur yang representatif seperti jaringan gas ke kawasan itu, sehingga kalau ada pabrik yang mau berdiri, akan menjadi lebih murah,” ujarnya.

Selain itu, manajemen kawasan industri juga didorong terus berbenah dan memberikan harga yang lebih ramah bagi pelaku usaha demi memacu tumbuhnya investasi di Sumut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ropesta Sitorus
Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper