Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penuhi Air Bersih di Nusa Penida, Ratusan Embung Bakal Dibangun

BWS Bali Penida Ketut Jayada mengungkapkan rencana institusi yang dipimpinnya membangun ratusan embung di Nusa Penida, Bali, untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga setempat.
Mata air Guyangan di Nusa Penida/Istimewa
Mata air Guyangan di Nusa Penida/Istimewa

Bisnis.com, DENPASAR – Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali Penida Ketut Jayada mengungkapkan rencana institusi yang dipimpinnya membangun ratusan embung di Nusa Penida, Bali, untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga setempat.

Dia mengemukakan saat ini ada dua mata air yang telah dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di pulau tersebut yakni Guyangan dan Tamlang.

Mata air Guyangan mampu memasok air bersih hingga 178 liter/detik dan Penida 80 liter/detik. Jika dilihat, potensi mata air ini seharusnya sudah mampu memenuhi kebutuhan air bersih di pulau tersebut, tetapi, jaringan PDAM memang masih perlu diperluas.

Sebagai solusi, pihaknya pun berencana membangun ratusan embung untuk menyimpan air hujan. Adapun saat ini telah dibangun satu embung di Desa Adegan, Nusa Penida.

“Luasnya lebih kecil dari bendungan cuma 2 hektare dan kapasitasnya memang lebih kecil, dan sekarang kita lagi berupaya membangun ratusan embung,” ungkapnya di Denpasar kepada Bisnis pada Senin (13/8/2018).

Menurutnya, karakteristik Nusa Penida yang kering dan tidak memiliki sungai sangat memengaruhi sulitnya air bersih di sana. Apalagi, hampir sebagian besar mata air di sana terletak di bawah tebing dan sulit dijangkau.

Menurut dia, Nusa Penida sebenarnya memiliki sembilan mata air dan baru dua yang dimanfaatkan. Pemanfaatan mata air tersebut untuk memenuhi kebutuhan masyarakat memerlukan biaya yang cukup besar sebab letaknya di bawah tebing dan perlu energi listrik yang besar untuk mengangkat air bersih ke atas pulau.

Dia mencontohkan mata air Guyangan yang menghabiskan dana Rp125 juta per bulannya untuk mengangkat air ke atas pulau. “Jadi, embung dan jaringan PDAM kita kembangkan karena kalau membangun bendungan lagi, biayanya lebih besar.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper