Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MIS Financial Services Perbesar Segmen Pembiayaan dan Koperasi

Multi Inti Sarana atau MIS Group melakukan konsolidasi sistem teknologi informasi dan sumber daya manusia untuk membidik target pembiayaan dan pinjaman koperasi lebih besar pada tahun depan.
Tedy Agustiansjah, Chairman MIS Group/Istimewa
Tedy Agustiansjah, Chairman MIS Group/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Multi Inti Sarana atau MIS Group melakukan konsolidasi sistem teknologi informasi dan sumber daya manusia untuk membidik target pembiayaan dan pinjaman koperasi lebih besar pada tahun depan.

Tedy Agustiansjah, Chairman MIS Group, menjelaskan bahwa selain pembiayaan, MIS Financial Services juga menaungi usaha koperasi, yaitu Pracico Inti Sejahtera untuk koperasi simpan pinjam dan Pracico Inti Utama (kospin dan pembiayaan syariah).

"Untuk koperasi semuanya wajib anggota, penyetor dana ataupun peminjam semuanya menjadi anggota. Keanggotaan koperasi ini akan diberikan member card dalam bentuk Apps," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis.

Dia menjelaskan bahwa salah satu kegunaanya untuk free entry lounge bandara dan tempat lain yang sedang dikembangkan.

Koperasi yang didirikan awal tahun ini tersebut memberikan pinjaman, dengan target market individu yang membutuhkan dana darurat dan memiliki aset berupa rumah atau ruko sebagai agunan.

Menurutnya, saat ini Koperasi Pracico bisa memberikan pinjaman sekitar Rp750juta-Rp2 miliar, dengan bunga atau bagi hasil setara 3% per bulan.

"Dengan anggota sekitar 100 orang, saat ini koperasi PIS mengelola sekitar Rp 250 miliar, sedangkan PIU dengan anggota sekitar 200-250 orang, dana yang dikelolanya sekitar Rp 400 miliar," papar Tedy.

Tedy menambahkan, kehadiran koperasi ini banyak mendapat sambutan bagus dari masyarakat, hal ini ditandai dengan munculnya marketing gallery di beberapa daerah seperti Cirebon, Surabaya, Balikpapan, Medan, Pontianak, dan Tanjung Pinang.

"Hingga saat ini, dana yang dikucurkan untuk pembiayaan dan simpan pinjam koperasi sekitar Rp 500 miliar dan target akhir tahun sekitar Rp 1 triliun," kata Tedy.

Pracico tidak menutup kemungkinan merambah ke bisnis jasa keuangan lainnya, seperti asuransi, aset management, dan lain-lain beberapa tahun mendatang.

Saat ini Pracico sedang melakukan konsolidasi di berbagai bidang seperti IT system dan SDM untuk melakukan lompatan besar pada 2019, seperti dengan target pembiayaan dan pinjaman kredit koperasi lebih tinggi.

Menurut Tedy, mencari dana itu gampang, tetapi bagaimana melakukan pembiayaan dengan tingkat risiko rendah, itu yang jadi tantangan. Itu yang paling krusial.

"Pendanaan hanya masalah cost, tetapi risiko bukan di situ, ketika dana itu dipinjamkan kembali, baik kepada perorangan maupun perseroan supaya bisa membayar kembali dengan tingkat kemacetan rendah. Itu yang sangat rumit."

Oleh karena itu, dia memilih rumah atau ruko yang digunakan sebagai jaminan harus dikosongkan, kalau sudah selesai baru dikembalikan ke pemiliknya. Hal ini dilakukan untuk mengurangi risiko kemacetan, serta untuk menghindari aset dikuasai orang lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper