Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Solok Jadi Prioritas Pengembangan Bawang Merah Luar Jawa

Pemerintah menjadikan Kabupaten Solok, Sumatra Barat, sebagai prioritas pengembangan produksi bawang merah di luar Jawa, guna memenuhi kebutuhan bawang dalam negeri dan ekspor.
Petani panen bawang merah di Desa Taraban, Pamekasan, Jawa Timur, Senin (2/10)./ANTARA-Saiful Bahri
Petani panen bawang merah di Desa Taraban, Pamekasan, Jawa Timur, Senin (2/10)./ANTARA-Saiful Bahri

Bisnis.com, PADANG—Pemerintah menjadikan Kabupaten Solok, Sumatra Barat, sebagai prioritas pengembangan produksi bawang merah di luar Jawa, guna memenuhi kebutuhan bawang dalam negeri dan ekspor.

Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian Suwandi menyebutkan untuk di luar Jawa, Solok adalah salah satu daerah prioritas penghasil bawang merah.

Apalagi, imbuhnya, sejak pemerintah melakukan pemerataan produksi bawang merah di sejumlah daerah di Tanah Air, produksi bawang merah asal Solok terus meningkat.

“Saat ini Solok adalah salah prioritas. Bentuk keberhasilan swasembada bawang merah yang tidak hanya terkonsentrasi di Jawa,” katanya, Sabtu (4/8/2018).

Dia mengatakan pemerintah memang melakukan pemerataan sebaran pertanian bawang merah untuk meningkatkan produksi guna memenuhi kebutuhan dalam negeri, sehingga tidak ada lagi impor bawang.

Menurutnya, saat ini sentra pertanian bawang merah tidak hanya di Jawa yakni Brebes, Cirebon maupun Nganjuk. Tetapi sudah menyebar di seluruh Indonesia, seperti di Solok, Bali, Bima, Sumbawa, Belu, Maluku Tenggara, Enrekang, Tapin, dan daerah lainnya.

Untuk Kabupaten Solok saja, luas tanam bawang merah mencapai 7.300 hektare per tahun dengan produksi 825.000 ton per tahun dan merupakan yang terbesar di luar Jawa.

Total produksi bawang merah Sumbar mencapai 955.000 ton per tahun dengan hasil pertanian dari Solok saja berkisar 85% dari total produksi bawang setempat.

Suwandi memaparkan dengan jumlah penduduk Sumbar yang hanya 5,3 juta jiwa dengan rata – rata konsumsi bawang merah 2,57 kilogram per tahun, maka daerah itu hanya butuh bawang sebanyak 14.000 ton saja setiap tahunnya.

“Sisanya tentu bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan bawang merah di daerah lain. Artinya di Sumbar sudah sangat surplus,” katanya.

Selain Solok, sentra produksi bawang merah Sumbar adalah, Kabupaten Agam, Tanah Datar, dan Solok Selatan.

Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Sumbar Candra menyebutkan tidak hanya bawang merah, pengembangan bawang putih juga potensial dikembangkan di Kabupaten Solok dan beberapa daerah lainnya.

“Kami terus upayakan pengembangan bawang merah di Solok, serta mencoba potensi pengembangan bawang putih,” ujarnya.

Dia mengatakan daerah itu masih memiliki cadangan lahan yang cukup luas untuk pengembangan produksi bawang merah. Targetnya, luas lahan panen bawang merah tahun ini mencapai 8.000 hektare, serta potensi 5.000 hektare untuk bawang putih.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Heri Faisal
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper