Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Jangan Terlena Inflasi Rendah

Meski capaian inflasi masih sesuai target, tapi pemerintah tetap perlu mewaspadai terjadinya inflasi akibat pelemahan nilai tukar rupiah.
Aktivitas bongkar muat di terminal peti kemas Pelabuhan Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu petang (6/12)./JIBI-Paulus Tandi Bone
Aktivitas bongkar muat di terminal peti kemas Pelabuhan Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu petang (6/12)./JIBI-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA -- Meski capaian inflasi masih sesuai target, tapi pemerintah tetap perlu mewaspadai terjadinya inflasi akibat pelemahan nilai tukar rupiah.

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Rusli Abdullah mengungkapkan nilai tukar rupiah yang terus terdepresiasi dapat meningkatkan inflasi terutama karena masih besarnya volume impor.

"Jika rupiah semakin tertekan oleh dolar AS, maka dapat berdampak pada inflasi transportasi karena impor BBM dan bahan makanan, mie instan dari impor gandum," ungkapnya kepada Bisnis, Rabu (1/8/2018).

Selain ancaman dari nilai tukar rupiah, inflasi Agustus juga dapat dibebani subkelompok jasa keuangan yang pada Juli 2018 tidak mengalami perubahan dibandingkan Juni 2018.

Sebab, terang Rusli, bisa jadi Agustus 2018 terjadi inflasi sebagai dampak kenaikan BI 7 Days (Reverse) Repo Rate (7DRRR) pada 29 Juni 2018. Pasalnya, dampak penaikan suku bunga memiliki jeda waktu.

Seperti diketahui, Bank Indonesia (BI) telah menaikkan 7DRRR dari 4,75% menjadi 5,25%.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan Indeks Harga Konsumen (IHK) Juli 2018 mengalami inflasi sebesar 0,28%. Adapun inflasi tahunan serta inflasi tahun kalendernya masing-masing mencapai 3,18% dan 2,18%.

Dari 82 kota yang disurvei BPS, 68 kota mengalami inflasi dan 14 kota mengalami deflasi.

Kepala BPS Suhariyanto menuturkan bisa disimpulkan inflasi Juli 2018 relatif terkendali sesuai dengan asumsi makro 3,5% plus minus 1%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper