Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PGN Pasang 10.321 Sambungan Jargas di Lampung

Sales Area Head PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGN) Wendi Purwanto mengatakan bahwa jaringan gas untuk rumah tangga (Jargas RT) dilaksanakan sesuai dengan surat dari pemerintah No. 8086K/12/MEM/2016 tentang Penugasan Kepada PGN melaksanakan Penyediaan dan Pendistribusian Gas Bumi Melalui Jaringan Distribusi Gas Bumi Untuk Rumah Tangga Tahun Anggaran 2017.
Salah satu warga Lampung saat melakukan uji coba jaringan gas rumah tangga bersama staf lapangan PGN/Istimewa
Salah satu warga Lampung saat melakukan uji coba jaringan gas rumah tangga bersama staf lapangan PGN/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Jaringan gas untuk rumah tangga terpasang di delapan kecamatan di wilayah Bandar Lampung. Sebanyak 10.321 sambungan terpasang di wilayah itu dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.

Sales Area Head PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGN) Wendi Purwanto mengatakan bahwa jaringan gas untuk rumah tangga (Jargas RT) dilaksanakan sesuai dengan surat dari pemerintah No. 8086K/12/MEM/2016 tentang Penugasan Kepada PGN melaksanakan Penyediaan dan Pendistribusian Gas Bumi Melalui Jaringan Distribusi Gas Bumi Untuk Rumah Tangga Tahun Anggaran 2017.

Berdasarkan surat penugasan tersebut, selain Lamupung, PGN telah mengalirkan gasnya di sejumlah daerah seperti Mojokerto, Musi Banyuasin, Rusun Kemayoran DKI Jakarta, dengan total sambungan berjumlah 28.778 Rumah.

Wendi menuturkan khusus Kota Bandar Lampung dalam program ini mendapatkan jumlah sambungan terbanyak diantara kota/kabupaten lainnya yakni sejumlah 10.321 sambungan. Dari jumlah tersebut secara keseluruhan telah terpasang di lokasi yang telah direncanakan sesuai Front End Engineering Design (FEED).

“Sambungan Jargas RT ini telah dapat dinikmati oleh warga di delapan kecamatan yakni di Tanjung Karang Pusat, Tanjung Karang Barat, Sukarame, Way Halim, Teluk Betung Utara, Tanjung Senang, Labuhan Ratu, dan Kedaton,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (1/8/2018).

Dia menengaskan PGN siap mengemban tugas yang diamanatkan oleh pemerintah untuk memastikan gas bumi tersebut dapat dinikmati oleh warga Bandar Lampung dengan aman, komitmen terhadap layanan prima, serta kepastian kontinuitas penyediaan bahan bakar gas bumi demi kelancaran penyaluran kepada masyarakat.

Wendi pun menyebutkan bahwa untuk menjadi pelanggan jargas PGN seorang warga tidak perlu membeli kompor khusus tapi cukup melakukan konversi kompor eksisting.

“Pelanggan tidak perlu membeli kompor baru ketika akan menggunakan gas bumi tersebut, cukup dilakukan konversi saja yakni mengubah bagian tertentu dari kompor tersebut”, ungkap Wendi.

Terkait dengan pembayaran pelanggan, prosesnya semakin mudah karena pelanggan dapat membayar melalui beberapa cara diantaranya, melalui ATM BRI, Mandiri, BCA, BTN, Indomart, maupun PPOB setempat.

Hingga saat ini, proses tersebut hampir mencapai 50% dari total sambungan Jargas RT yang telah terpasang. Ditargetkan bulan September 2018, seluruh sambungan Jargas RT terpasang dan masyarakat akan dapat memasak menggunakan gas bumi.

“Sambungan Jargas RT ini telah dapat dinikmati oleh warga di delapan  kecamatan yakni di Tanjung Karang Pusat, Tanjung Karang Barat, Sukarame, Way Halim, Teluk Betung Utara, Tanjung Senang, Labuhan Ratu, dan Kedaton,”ujar Wendi.

Warga Bandar Lampung yang telah menikmati kemudahan serta murahnya gas bumi PGN adalah Mujian, warga Jalan Amir Hamzah Gang Pemborong itu, hanya perlu membayar Rp19.500 selama menggunakan gas bumi untuk memasak.

Hal yang demikian pula dirasakan oleh Supartoyo warga Jalan Durian I, dirinya hanya membayar Rp28.500 untuk pemakaian gas bumi selama 1 bulan.

Sementara itu, kepala Bidang Energi Dinas ESDM Provinsi Lampung, Jefri Aldi menambahkan, program Jargas RT yang disusun Pemerintah ini sangat membantu masyarakat Bandar Lampung dari berbagai sisi, di antaranya adalah Gas Bumi merupakan sumber energi yang ramah lingkungan, lebih mudah serta aman dalam pemanfaatannya, tanpa kekhawatiran akan ketersediaannya kapan pun masyarakat ingin menggunakan, serta yang tidak kalah penting adalah lebih murah jika dibandingkan oleh elpiji.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper