Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Badung Kejar Peningkatan Kunjungan Wisman Australia dan India

Badung melakukan promosi wisata ke Austalia dan India hingga dua kali dalam setahun lantaran berharap banyak pada peningkatan kunjungan kebangsaan ini.
Calon penumpang pesawat berada di Terminal Internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Jumat (16/3/2018)./ANTARA-Fikri Yusuf
Calon penumpang pesawat berada di Terminal Internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Jumat (16/3/2018)./ANTARA-Fikri Yusuf

Bisnis.com, DENPASAR -- Badung melakukan promosi wisata ke Austalia dan India hingga dua kali dalam setahun lantaran berharap banyak pada peningkatan kunjungan kebangsaan ini.

Saat ini, Australia dan India masing-masing menempati urutan kedua dan ketiga dalam kebangsaan tertinggi yang mengunjungi Bali setelah China. Berdasarkan data Dinas Pariwisata Bali, dari Januari hingga Mei 2018, kunjungan kebangsaan China sebanyak 545.687 wisman, Australia 439.917 wisman, dan India 158.580 wisman.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Badung I GN Rai Suryawijaya mengatakan Australia merupakan pasar yang cukup potensial bagi Bali. Jumlah penduduk Australia yang mencapai 28 juta menjadi pasar yang sangat berpotensi untuk pariwisata Bali. Belum lagi, karakteristik kebangsaan Australia yang menyukai travelling dan menjadikan Bali sebagai second home.

Badung sendiri menarget kunjungan kebangsaan Australia pada tahun ini menyentuh 1,3 juta wisman lebih tinggi 7,6% dari kondisi tahun lalu.

"Bali itu destinasi terdekat bagi Australia dan memiliki good value bagi mereka," katanya, Kamis (26/7/2018).

Selain Australia, Badung juga mengejar kunjungan wisman India. Sebab, penduduknya yang besar yakni mencapai 1,3 miliar dengan potensi wisatawan 20% dari total penduduk.

Kata dia, jika Bali bisa mendapat 10% saja dari jumlah penduduk India yang menyukai traveling akan memberikan keuntungan yang besar. Sebab, karakteristik wisman India yang lebih memilih menempati hotel berbintang 3 sampai 5.

"Jadi spending mereka lebih tinggi, dan length of staynya 5 sampai 7 hari," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler