Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lion Air dan Anak Usaha HITS Siap IPO

Sejumlah perusahaan besar dari berbagai sektor berencana untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Thai Lion Air/Istimewa
Thai Lion Air/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah perusahaan besar dari berbagai sektor berencana untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Dua diantaranya adalah perusahaan mnaskapai penerbangan PT Lion Mentari Airlines (Lion Air) dan anak usaha PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk. (HITS) yakni PT Humpus Transportasi Kimia.

Selain kedua perusahaan itu, masih ada beberapa yang berminat untuk mencatatkan sahamnya di pasar modal, yakni perusahaan rumah sakit Columbia Asia, produsen cat PT Propan Raya ICC, dan Bank DKI.

Perusahaan-perusahaan tersebut diketahui tengah mengikuti kelas persiapan initial public offering (IPO) yang digelar oleh perusahaan jasa Ernst & Young Indonesia.
"Ada Lion, Columbia Asia, Propan, Bank DKI, Humpus Kimia. Mereka berminat [IPO], atau paling tidak owner mereka sudah mempersiapkan untuk IPO. Kalau mereka mengikuti kegiatan ini berarti dari ownernya sudah siap [IPO]," kata Partner Assurance Services EY Jongki Widjaja di BEI, Rabu (25/7/2018).

Salah satu perusahaan yang menjadi sorotan adalah Lion Air. Pasalnya, ini adalah perusahaan jasa penerbangan yang memiliki armada terbanyak di Indonesia dengan rute penerbangan yang terbilang lengkap.

Jongki juga menilai perusahaan ini cukup seksi. Kata dia, selama ini, akses pendanaan perseroan selalu diperoleh dari perbankan atau mekanisme konvensional lainnya. "Mungkin sekarang mereka melihat IPO sebagai cara terbaik," sambungnya.

Terkait dengan waktu dari pelaksanaan IPO, Jongki mengaku belum mendapatkan informasi. Sebab biasanya, perusahaan membutuhkan waktu yang tidak singkat untuk mengeksekusi pencatatan saham di pasar modal.

Perusahaan harus melakukan konsultasi dengan penjamin emisi alias underwriter untuk menentukan harga dan jadwal. Sementara itu, jadwal IPO juga sangat tergantung dari kondisi market. "Kalau perusahaan bagus tapi market kurang bagus sahamnbya sulit naik," ujarnya.

Sebenarnya, ada banyak perusahaan yang mengikuti kelas persiapan IPO ini. Namun belum ada kepastian apakah perusahaan-perusahaan tersebut bakal melantai di bursa dalam waktu dekat.

Yakni Indivara Group, Elzatta, Izone, Inertia Utama, Titan Infra Energy, Amman Mineral Nusa Tenggara, Medco Power Indonesia, Rumah Sakit Awal Bros, PT Sentra Untung Investama, serta PT Prestise Indojaya.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan, perusahaan yang mengikuti kelas persiapan itu beberapa diantaranya memang telah siap untuk melakukan IPO.

"Yang ikut kelas ini sudah siap untuk submit. Tapi tentunya akan ada proses, tidak bisa langsung," kata dia singkat.

Sementara itu, Lany D. Wong, Chief Financial Officer (CFO) PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG) yang merupakan salah satu pemegang saham Awal Bros mengatakan pihaknya masih belum ada rencana dalam waktu dekat untuk membawa rumah sakit itu ke pasar modal.

Namun dia mengatakan bahwa Awal Bros akan terus melakukan ekspansi, yakni dengan menambah sebanyak 10 unit jaringan baru dalam tiga tahun ke depan. "Dalam rencana 10 rumah sakit itu tiga tahun, berarti selama itu masih belum [IPO]," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Tegar Arief

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper