Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Demi Panen Tongkol Lisong, Nelayan Sukabumi Nekad Melaut

Tingginya gelombang laut di Kabupaten Sukabumi Jawa Barat tak digubris oleh nelayanan tradisional ketika musim panen ikan Tongkol Lisong di perairan sekitar Pelabuhanratu.
Seorang nelayan berjalan di antara perahu yang berlabuh di Dermaga Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (4/11/2010)./Bisnis-Lukman Gusmanto
Seorang nelayan berjalan di antara perahu yang berlabuh di Dermaga Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (4/11/2010)./Bisnis-Lukman Gusmanto

Bisnis.com, JAKARTA —Tingginya gelombang laut di Kabupaten Sukabumi Jawa Barat tak digubris oleh nelayanan tradisional ketika musim panen ikan Tongkol Lisong di perairan sekitar Pelabuhanratu.

Okih Fajri, Ketu  Forum Koordinasi SAR Daerah (FKSD) Kabupaten Sukabumi, perairan di sekitar Pelabuhanratu sedang  musim panen ikan togkol lisong.

Itulah sebabnya para nelayan tradisional tetap nekad melaut demi mencari sumber penghasilan di tengah risiko gelombang tinggi dua hingga empat meter.

“Namun kami yakin nelayan yang mencari ikan tersebut sudah mempunyai perhitungan yang matang,” ujarnya hari di Sukabumi hari ini Senin (23/7/2018) seperti dikutip Antara.  

Dia menambahkan gelombang tinggi laut selatan Sukabumi  dipengaruhi cuaca buruk yang dipengaruhi kecepatan angin mencapai 30 kilometer per  jam.

"Prakiraan cuaca yang kami terima dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) ketinggian gelombang di perairan laut Sukabumi dua hingga empat meter, bahkan di luar Teluk Palabuhanratu gelombang bisa saja lebih tinggi," kata Okih.

FKSD, lanjutnya, sudah mengimbau kepada nelayan apalagi yang menggunakan kapal kecil atau tradisional agar lebih baik tidak melaut dahulu khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti kecelakaan laut.
Kalau pun nelayan harus melaut demi panen ikan tongkol lisong, mereka diwajibkan menggunakan life jacket atau pelampung demi keselamatannya selama menjaring ikan di laut.

Hingga saat ini, lanjut Okih, pihaknya belum menerima laporan adanya nelayan atau wisatawan maupun warga yang mengalami kecelakaan laut.
"Kami sudah siagakan anggota untuk memantau aktivitas di laut, sehingga jika ada laporan kecelakaan laut bisa langsung ditanggulangi untuk meminimalisasikan korban," katanya.

Okih menambahkan nelayan yang menggunakan kapal jenis congkreng dan sope selama gelombang tinggi ini melaut tidak sampai keluar Teluk Palabuhanratu, karena gelombang di luar teluk lebih tinggi dan kapal kecil kemungkinan sulit untuk mengarunginya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Sutarno
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper