Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KURS RUPIAH 20 JULI: Spot Ditutup Melemah ke 14.495

rupiah kali ini tertekan oleh pernyataan Kepala Federal Reserve AS Jerome Powell yang menyatakan bahwa bank sentral akan menaikkan suku bunga AS dua kali lagi sampai akhir 2018.
Petugas jasa penukaran valuta asing memeriksa lembaran mata uang rupiah dan dollar AS di Jakarta, Senin (2/7/2018)./ANTARA-Puspa Perwitasari
Petugas jasa penukaran valuta asing memeriksa lembaran mata uang rupiah dan dollar AS di Jakarta, Senin (2/7/2018)./ANTARA-Puspa Perwitasari
Live Timeline

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah berakhir melemah 53 poin atau 0,37% di level Rp14.495 per dolar AS pada penutupan perdagangan hari ini, Jumat (20/7/2018).

Rupiah pada Kamis pun melemah hingga menembus Rp14.442 per dolar Amerika Serikat dan mencatat pelemahan paling tajam sepanjang tahun berjalan. Penguatan nilai tukar terbaik pada tahun ini terjadi pada 25 Januari ketika menyentuh Rp13.289 per dolar AS.

Pada perdagangan Kamis (19/7), mata uang Garuda berada dalam zona merah dengan pelemahan 28 poin atau 0,19% menjadi Rp14.442 per dolar AS. Sepanjang perdagangan kemarin, nilai tukar rupiah bergerak pada kisaran Rp14.415–Rp14.425 per dolar AS.

Kepala Riset dan Analis PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengungkapkan, rupiah kali ini tertekan oleh pernyataan Kepala Federal Reserve AS Jerome Powell yang menyatakan bahwa bank sentral akan menaikkan suku bunga AS dua kali lagi sampai akhir 2018.

Powell menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi AS bakal tetap stabil. Apalagi, indeks dolar AS berada posisi 95,37 naik 0,28 poin atau sekitar 0,41% dari posisi hari sebelumnya dan sempat menyentuh 95,40.

Laporan Powell di hadapan Dewan AS juga menyinggung imbal hasil obligasi yang juga turut mengalami kenaikan di mana untuk tenor 2 tahun berada pada posisi 2,62%, pertumbuhan tertinggi sejak Agustus 2008.

Kondisi itu semakin menguatkan greenback dan menempatkan rupiah dalam pelemahan lebih dalam dibandingkan dengan pergerakan beberapa hari belakangan. Sepanjang tahun berjalan, rupiah telah terdepresiasi hingga 6,40%.

Sementara itu, Ariston menilai bahwa dari dalam negeri belum ada faktor yang bisa membantu menguatkan nilai tukar rupiah. Analis yakin bahwa Bank Indonesia segera melakukan intevensi untuk penguatan rupiah dan menantikan penurunan cadangan devisa.

“Faktor domestik, pelemahan mata uang Garuda juga disebabkan oleh kekhawatiran investor akan tahun politik dalam negeri,” ujarnya dihubungi Bisnis, Kamis (19/7/2018).

Ariston memproyeksikan level resistan rupiah akan berada pada Rp14.540 per dolar AS dengan posisi support berada pada level Rp14.420 per dolar AS.

Ikuti laporan pergerakan spot rupiah berikut ini.

16:07 WIB
Pukul 15.57 WIB: Spot Ditutup Melemah 53 Poin di 14.495

Nilai tukar rupiah berakhir melemah 53 poin atau 0,37% di level Rp14.495 per dolar AS seiring pergerakan IHSG pada penutupan perdagangan hari ini, Jumat (20/7/2018).

15:41 WIB
Pukul 15.35 WIB: Spot Melemah 62 Poin ke 14.504

Nilai tukar rupiah melemah 62 poin atau 0,43% ke level Rp14.504 per dolar AS seiring pergerakan IHSG menjelang penutupan perdagangan hari ini, Jumat (20/7/2018).

14:13 WIB
Pukul 14.06 WIB: Spot Melemah 83 Poin ke 14.525

Nilai tukar rupiah melemah 83 poin atau 0,57% ke level Rp14.525 per dolar AS seiring pergerakan IHSG pada awal sesi II perdagangan hari ini, Jumat (20/7/2018).

11:44 WIB
Pukul 11.31 WIB: Spot Melemah 103 Poin ke Rp14.545

Nilai tukar rupiah di pasar spot melemah 103 poin atau 0,71% ke level Rp14.545 per dolar AS.

10:21 WIB
Pukul 9.53 WIB: Spot Melemah 73 Poin ke Rp14.515

Nilai tukar rupiah di pasar spot melemah 73 poin atau 0,51% ke level Rp14.515 per dolar AS.

09:52 WIB
Pukul 9.44 WIB: Spot Melemah 33 Poin

Nilai tukar rupiah di pasar spot melemah 33 poin atau 0,23% ke level Rp14.475 per dolar AS, setelah dibuka melemah 35 poin di level Rp14.477.


Editor : Fajar Sidik
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper