Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Imbangi Kekuatan China-AS, Kerja Sama Indo-Pacific Harus Digencarkan

Kawasan regional Indo-Pacific dinilai perlu meningkatkan kerja sama dalam bidang ekonomi dan perdagangan.
Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull dan Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi)  di acara Asean-Australia Special Summit 2018, Sabtu (17/3)./JIBI- Deliana Pradhita Sari
Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull dan Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) di acara Asean-Australia Special Summit 2018, Sabtu (17/3)./JIBI- Deliana Pradhita Sari

Bisnis.com, CANBERRA – Kawasan regional Indo-Pacific dinilai perlu meningkatkan kerja sama dalam bidang ekonomi dan perdagangan.

Rory Medcalf, Head National Security College di Australian National University, menilai sejumlah kesepakatan dan kerja sama regional seperti  Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) ,  Trans-Pacific Partnership (TPP), Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) merupakan hal yang penting dan perlu terus diperkuat.

Dia pun melihat masih banyak risiko yang bisa muncul ke depannya seiring meningkatnya ketidakpastian global.

"Kesepakatan kreatif yang baru [di regional] diperlukan untuk mengelola dan mengimbangi kekuatan dari China dan America Serikat. Economical engagement [keterlibatan ekonomi regional] itu penting," jelasnya dalam rangkaian acara Media Visit Jumat (20/7/2018).

Pentingnya penguatan regional juga diungkapkan oleh Rektor Australian National University Gareth Evans. Menurutnya, Australia dan negara-negara di regional Asia tidak boleh hanya terfokus kepada kebijakan Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump.

"Ini [perkembangan ekonomi] tidak hanya berbicara soal Donald Trump. Kita [Australia dan regional] yang harus mengambil aturan, terutama di wilayah ekonomi regional," ujarnya saat ditemui di Australia National University dalam rangkaian International Media Visit Jumat (20/7/2018).

Sementara itu, untuk Indonesia dia juga melihat ada potensi terkena tekanan yang lebih besar dari China. Dia menilai ekonomi China akan terus meningkat dan besarnya pangsa pasar di Indonesia bisa menjadi daya tarik China.

"Indonesia perlu melihat dan mengelola tensi dagang dengan China. Meningkatkan kekuatan di wilayah regional perlu dilakukan," ungkapnya.

Pada awalnya, Rory memperkirakan Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo akan lebih menguatkan hubungan diplomasi dengan negara lainnya. Namun, dia mengatakan hal tersebut masih dinilai kurang.

Hal senada dilontarkan oleh Mantan Duta Besar Australia yang kini juga menjadi akademisi di Australia Institute of International Affairs John McCarthy. Dia mengatakan isu perdagangan internasional berkembang sangat cepat. Adapun, di tengah perang dagang yang terjadi antara China dan AS, sebenarnya memberi ruang bagi negara lainnya untuk membuat kesepakatan dagang dengan China. Namun, membangun hubungan strategis dengan wilayah lainnya juga penting.

"Banyak yang bisa dilakukan Australia  dengan India, Jepang, dan negara-negara di Asia Tenggara," tambahnya.

Sebelumnya, lembaga wadah pemikir Australia, Lowy Institute, juga mendorong Indonesia dan negara regional lainnya untuk terus mempererat hubungan kerja sama perdagangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper