Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nasib Eks Wali Kota Jakarta Selatan Setelah Dicopot Anies

Mantan Wali Kota Jakarta Selatan Tri Kurniadi mengatakan dirinya tak pernah mendapat informasi soal alasan pemecatan dari mulut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
- Mantan Wali Kota Jakarta Selatan Tri Kurniadi (kiri)./eritajakarta
- Mantan Wali Kota Jakarta Selatan Tri Kurniadi (kiri)./eritajakarta

Bisnis.com, JAKARTA - Mantan Wali Kota Jakarta Selatan Tri Kurniadi mengatakan dirinya tak pernah mendapat informasi soal alasan pemecatan dari mulut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Dia pun menyangsikan alasan gubernur terkait adanya penyegaran di tatanan birokrasi Pemprov DKI, khususnya di Kota Madya. Tri membandingkan dirinya dengan wali kota Jakarta Barat Rustam Effendi dan Bupati Kepulauan Seribu Husein Murad yang dilantik Anies beberapa waktu lalu.

"Saya sama Rustam [Effendi] tuaan dia. Sama Husein [Murad] tua Husein, walau beda bulan," katanya ketika dikonfirmasi, Selasa (17/7/2018).

Dia menuturkan saat ini berusia 58 tahun. Jika mengacu pada aturan, Tri baru akan memasuki masa pensiun pada usia 60 tahun atau setidaknya 2 tahun lagi.

Terkait Rustam Effendi, mantan Wali Kota Jakarta Barat yang mengundurkan diri saat masa kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tersebut sudah mendekati masa pensiun.

"Pak Rustam kalau kemarin enggak jadi kepala Biro juga udah pensiun," jelasnya.

Tri menuturkan hanya bisa menerima nasib sebagai di Badan Pembinaan Sumber Daya Manusia. Namun, dia tidak diberikan jabatan struktural atau hanya staf pelaksana. Karena hal itu, dia pun kehilangan tunjangan jabatan senilai puluhan juta rupiah yang dulu diterima sebagai Walikota Jakarta Selatan.

"Enggak ada jabatan, pelaksana saja. Tunjangan nol," ungkapnya.

Tri Kurniadi menjabat Wali Kota Jakarta Selatan sejak Agustus 2015. Di bawah kepemimpinannya, sebagian besar lahan untuk proyek mass rapid transit (MRT) fase I Lebak Bulus-Bundara HI sukses dibebaskan.

Selain itu, dia juga memimpin penggusuran di Bukit Duri untuk normalisasi Sungai Ciliwung dan permukiman di Rawa Jati yang berdiri di atas lahan hijau. Langkahnya ini menuai pro-kontra di masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper