Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi Ingin Koperasi Indonesia Beromzet Triliunan Rupiah

Presiden Joko Widodo menyatakan koperasi di Indonesia bukan tidak mungkin menjadi perusahaan yang besar jika mampu beradaptasi di era teknologi.
Presiden Joko Widodo (tengah) memberi keterangan, seusai meninjau Hari Koperasi Nasional Expo 2018 di International Convention Exhibition, Tangerang, Kamis (12/7/2018)./JIBI-Amanda Kusumawardhani
Presiden Joko Widodo (tengah) memberi keterangan, seusai meninjau Hari Koperasi Nasional Expo 2018 di International Convention Exhibition, Tangerang, Kamis (12/7/2018)./JIBI-Amanda Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo menyatakan koperasi di Indonesia bukan tidak mungkin menjadi perusahaan yang besar jika mampu beradaptasi di era teknologi.

Di depan para pegiat koperasi dalam rangka memperingati Hari Koperasi Nasional, Jokowi menyebutkan banyak contoh sukses dari koperasi-koperasi di dunia, antara lain Fontera di Selandia Baru dan Ocean Spray di AS, yang mampu bertransformasi menjadi perusahaan dengan omzet hingga triliunan rupiah.

"Coba datangi saja, bagaimana cara memulainya, apa kuncinya. Belajar di sana 1-2 pekan bisa. Orang kita ini pintar-pintar kalau suruh ngopi, modifikasi, dan tiru," ujarnya di Tangerang, Kamis (12/7/2018).

Kepala Negara mencontohkan Koperasi Fontera di Selandia Baru yang bergerak di produksi susu segar dan memiliki 500 petani. Saat ini, Fontera menghasilkan omzet sekitar 17,2 miliar dolar Selandia Baru, setara dengan Rp150 miliar, per tahunnya.

Yang lebih mengagetkan, Fontera bahkan sudah merebut pasar dunia hingga 30% dari total ekspor susu di dunia.

Lain lagi dengan Ocean Spray yang hanya berbisnis dari komoditas cranberry sampai menghasilkan omzet milliaran dolar AS.

Jokowi juga mengungkapkan sudah ada beberapa koperasi di Indonesia yang memiliki kinerja cemerlang. Salah satunya adalah Kospin Jasa yang melalui anak usahany, PT Asuransi Jiwa Syariah Jasa Mitra Abadi (JMAS), mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun lalu.

"Namanya koperasi harus menjadi wadah inovasi dan penggerak inovasi. Dengan skala ekonomi yang besar, koperasi harus memiliki efisiensi di produksi dan distribusi," tegasnya.

Jokowi menambahkan keberpihakan pemerintah dalam mendukung perkembangan koperasi dan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia di antaranya dengan menurunkan tarif pajak penghasilan (PPh) final untuk UKM menjadi 0,5% dari yang sebelumnya sebesar 1%.

"Karena dari 1% itu angka yang besar, kemudian dipotong separuh jadi 0,5% ya seneng dong. Sehingga ruang yang 0,5% bisa dipakai ekspansi, modal investasi, dan membesarkan usaha. Saya kira arahnya ke sana," jelasnya.

Berdasarkan 2017 World Cooperative Monitor Rankings yang dirilis International Cooperative Alliance (ICA), koperasi dengan pendapatan terbesar di dunia adalah Groupe Crédit Agricole dari Prancis yang mencatatkan turnover US$80,39 miliar. Dari 300 koperasi yang masuk dalam daftar tersebut, tidak ada koperasi dari Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper