Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Banjir di Jepang Tewaskan Sedikitnya 155 Orang

Jumlah korban tewas akibat banjir dan tanah longsor paling bersejarah di Jepang meningkat hingga mencapai lebih dari 155 orang, sedangkan puluhan lainnya masih dinyatakan hilang.
Warga diselamatkan dari area yang terendam banjir oleh tentara Jepang di Kurashiki, Jepang, Sabtu (7/7)./Kyodo via Reuters
Warga diselamatkan dari area yang terendam banjir oleh tentara Jepang di Kurashiki, Jepang, Sabtu (7/7)./Kyodo via Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Jumlah korban tewas akibat banjir dan tanah longsor paling bersejarah di Jepang meningkat hingga mencapai lebih dari 155 orang, sedangkan puluhan lainnya masih dinyatakan hilang.

Bahkan, sekitar dua juta orang diminta oleh pemerintah untuk dievakuasi guna mengurangi jumlah korban. Hingga hari ini, Rabu (10/7/2018), puluhan ribu pekerja penyelamat terus berjuang menghadapi lumpur, air dan puing-puing bangunan untuk mencari korban selamat yang terdampar di rumah mereka.

Beberapa dari mereka yang diminta untuk dievakuasi memutuskan untuk tinggal di rumah. Akibatnya, mereka terperangkap oleh air yang naik dengan cepat atau tanah longsor.

Bencana tersebut berawal dari curah hujan tertinggi yang dialami Jepang selama beberapa dekade terakhir. Kerusakan di sebagian besar negara, khususnya di Hiroshima dan bagian lain di barat daya tak terhindarkan. Akibatnya, sulit bagi pihak berwenang untuk menilai kerusakan dan jumlah korban.

Beberapa laporan media mengatakan 60 orang masih belum ditemukan, sementara penyiar radio dan televisi NHK menyebutkan jumlah orang hilang sedikitnya 79 orang.

Perdana Menteri, Shinzo Abe membatalkan perjalanan ke Eropa dan Timur Tengah yang akan dimulai pada hari ini sebagaimana dikutip Theguardian.com, Rabu (11/9/2018).

Dia memerintahkan perluasan pencarian dan penyelamatan yang melibatkan 73.000 anggota pasukan bela diri, petugas polisi, personel pemadam kebakaran dan penjaga pantai.

Dibantu oleh ratusan helikopter dan perahu dayung, petugas penyelamat terus membantu warga keluar dari bangunan. Beberapa dari mereka terdampar di atas atap yang hanya beberapa meter di atas permukaan air.

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper