Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI Tegaskan Ekses Likuiditas Masih Cukup

Pasca kenaikan suku bunga 50 basis poin pada Juni lalu, bank sentral tegaskan ekses likuiditas dalam bentuk penyimpanan bank di instrumen moneter masih mencukupi.
Uang rupiah./JIBI-Abdullah Azzam
Uang rupiah./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA--Pasca kenaikan suku bunga 50 basis poin pada Juni lalu, bank sentral tegaskan ekses likuiditas dalam bentuk penyimpanan bank di instrumen moneter masih mencukupi.

Deputi Gubernur Bank Indonesia Dody Budi Waluyo menuturkan simpanan bank dalam bentuk instrumen moneter di bank sentral mencapai sekitar Rp300 triliun - Rp400 triliun.

Saat ini, Bank Indonesia menyediakan lelang term repo yang berlaku bagi semua bank sepanjang bank tersebut memiliki aset berupa surat utang negara (SUN) sebagai koleteral yang dipersyaratkan.

"Beberapa bank khususnya bank BUKU I dan 2 yang mengalami keketatan likuditas mampu memenuhinya selain melalui term repo juga dari pasar uang antar bank," tegas Dody kepada Bisnis, Minggu (8/7).

Selain itu, BI melihat segmentasi bank relatif tidak meningkat tajam sehingga menandakan stabilitas tetap terjaga.

Dengan demikian, perbankan tidak perlu khawatir terkait kebutuhan likuiditas pasca kenaikan suku bunga serta penerapan GWM Rata-rata yang baru akan dilakukan pada 16 Juli 2018.

Penerapan GWM Rata-rata (averaging) akan memberikan ruang fleksibilitas likuidits kepada perbankan di masa periode dua minggu pasca diberlakukan minggu depan.

Dody yakin ini akan membantu mengurangi tekanan pada bank-bank yang mengalami keketatan likuditas.

"Dari GWM averaging diharapkan dapat dimanfaatkan untuk penempatan di instrumen keuangan lainnya untuk mendapatkan pendapatan yang lebih besar," ujar Dody.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hadijah Alaydrus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper