Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Begini Kronologi Pipa Gas Bocor di Bojonegara

Pipa penyalur gas milik CNOOC SES Ltd. di Perairan Bojonegara, Banten mengalami kebocoran pada Senin pagi, (9/7/2018).
pipa gas./ANTARA
pipa gas./ANTARA

Bisnis.com, JAKARTA - Pipa penyalur gas milik CNOOC SES Ltd. di Perairan Bojonegara, Banten mengalami kebocoran pada Senin pagi, (9/7/2018).

Menurut Direktorat Jenderal (Ditjen) Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), kebocoran tersebut mulai terindikasi ketika terjadi penurunan tekanan di Gas Metering System (GMS) Cilegon dari 765 psig ke 19 psig pada pukul 08.51 WIB.

“Terindikasi terdapat kebocoran pada pipa gas dari Gas Plant Pabelokan ke GMS Cilegon,” ujar Direktur Teknik dan Lingkungan selaku Kepala Inspeksi Ditjen Migas Kementerian ESDM Soerjaningsih dalam keterangan tertulisnya, Senin (9/7/2018).

Dia menuturkan pada pukul 09.00, langsung dilakukan isolasi terhadap pipa yang menuju ke Pabelokan dengan menutup block valve di lokasi pengiriman. Lalu pada pukul 09.30, dari pemeriksaan visual di lepas pantai Cilegon dari jarak 1,5 kilometer (km) dari bibir pantai terlihat buble dan di sekitar lokasi kejadian terlihat adanya kapal yang melintas.

"Pukul 09.35 termonitor tekanan menjadi 445 psig di lokasi pengiriman. Pukul 11.00 termonitor tekanan sudah menjadi 100 psig dan semakin menurun di lokasi pengiriman," katanya.

Adapun penanganan sementara yang dilakukan, antara lain menutup block valve di lokasi gas plant, mengurangi tekanan sumur (choke feed) sumur daerah mila-a, asti-a, dan banuwati-a.

Kemudian mematikan kompresor sumur di zelda dan gas yang masih diproduksi dialihkan ke flaring, serta mengamankan area lokasi kejadian dengan radius 1 km dari titik buble dari nelayan dengan menurunkan angkatan laut dan tim satuan pengamanan dari CNOOC.

Soerjaningsih mengatakan tim dari CNOOC telah mengirimkan diver dan DSV untuk melakukan investigasi penyebab kejadian tersebut. CNOOC juga bekerja sama dengan TNI AL sedang mengidentifikasi kapal yang melintasi daerah terbatas pipa penyalur gas tersebut.

Sementara itu, menurutnya kejadian ini memiliki potensi bahaya terhadap lingkungan yang sangat rendah karena kandungan gasnya dengan kemurnian 95% gas dan 5% CO2 sehingga kecil kemungkinan terdapat kondesat. Sedangkan potensi bahaya terhadap masyarakat ditangani dengan mengamankan lokasi kejadian.

“Tim dari Ditjen Migas terdiri dari Direktur Teknik dan Lingkungan, Kasubdit Keselamatan Hulu dan Inspektur Migas akan menuju lokasi kejadian,” katanya.

Dampak kejadian ini adalah penurunan suplai gas ke PLN dari 56 BBTUD menjadi 0 BBTUD. Penurunan suplai ini dimungkinkan dapat disuplai dari PT Perusahaan Gas Negara (SSWJ I) maksimum 40 BBTUD.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper