Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Depresiasi Rupiah Berimbas Positif ke Ekspor Udang

Terjadinya depresiasi nilai tukar rupiah sepanjang tahun ini dinilai akan berimbas positif pada peningkatan ekspor budidaya udang.
Aktivitas karyawan di pabrik pengolahan udang beku milik PT Panca Mitra Multiperdana di Situbondo, Jawa Timur, Minggu (18/3/2018)./JIBI-Nurul Hidayat
Aktivitas karyawan di pabrik pengolahan udang beku milik PT Panca Mitra Multiperdana di Situbondo, Jawa Timur, Minggu (18/3/2018)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Terjadinya depresiasi nilai tukar rupiah sepanjang tahun ini dinilai akan berimbas positif pada peningkatan ekspor budidaya udang.  

Ketua Umum Shrimp Club Indonesia (SCI) Iwan Sutanto mengatakan depresiasi nilai tukar rupiah tentu memiliki imbas positif terhadap eksportir udang. "Udang hampir 90% komoditas ekspor. Depresiasi ini akan meningkatkan ekspor udang, tapi perlu waktu," ujarnya, Minggu (8/7/2018). 

Hal itu juga berdampak pada iklim usaha budidaya yang positif sehingga dapat meningkatkan kapasitas budidaya udang.  

Selama ini ekspor udang dikirim ke Amerika Serikat dan Uni Eropa. Menurutnya, kondisi distabilitas perekonomian global yakni terjadinya perang dagang antara AS dan China tak akan banyak berdampak terhdapa industri perikanan dan udang.  

"Di daftar impor udang di AS, China sudah tidak di perhitungkan lagi. China malah salah satu negara yang kami incar selain pasar AS dan Uni Eropa," kata Iwan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper