Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inflasi Balikpapan Capai 1,3% Pada Juni 2018

Inflasi di Kota Balikpapan tercatat mencapai 1,3% pada Juni 2018, lebih tinggi dibandingkan realisasi bulan sebelumnya yang sebesar 0,35%.
Calon penumpang menunggu keberangkatan di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta Tangerang, Banten, Minggu (24/6/2018). Penumpang selama arus mudik dan balik di Bandara Soeta mencapai 3 juta penumpang selama H-8 sampai H+6 Hari Raya Idul Fitri atau naik  5,82% dari tahun lalu./Bisnis-Felix Jody Kinarwan
Calon penumpang menunggu keberangkatan di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta Tangerang, Banten, Minggu (24/6/2018). Penumpang selama arus mudik dan balik di Bandara Soeta mencapai 3 juta penumpang selama H-8 sampai H+6 Hari Raya Idul Fitri atau naik 5,82% dari tahun lalu./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, BALIKPAPAN -- Inflasi di Kota Balikpapan tercatat mencapai 1,3% pada Juni 2018, lebih tinggi dibandingkan realisasi bulan sebelumnya yang sebesar 0,35%.

Tingginya inflasi tersebut didorong oleh kelompok volatile foods yang memberikan andil sebesar 0,6%. Sementara itu, administered price memberi andil sebesar 0,5%, di mana tarif angkutan udara menjadi yang paling berpengaruh.

“Meski Juni mengalami kenaikan yang tinggi dari bulan sebelumnya, tetapi inflasi bulan ini lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata inflasi Juni selama tiga tahun terakhir yang mencapai 1,45% secara month-to-month (mtm),” kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Balikpapan Suharman Tabrani, Kamis (5/7/2018).

Peningkatan inflasi Juni didorong oleh faktor situasional Ramadan dan Idulfitri sebagaimana dengan pola historisnya. Ketiga kelompok disagregasi inflasi tercatat meningkat dibandingkan periode lalu.

Kelompok lainnya yang memberikan andil adalah kelompok inti dengan andil sebesar 0,19% (mtm). Di antaranya adalah nasi dengan lauk sebesar 0,05%, kue kering 0,04%, dan air kemasan 0,01%.

“Andil yang diberikan pada tarif angkutan udara sebesar 0,5% (mtm) didorong oleh peningkatan permintaan pada arus mudik Lebaran,” lanjutnya.

Suharman menuturkan terdapat beberapa faktor yang diperkirakan masih akan memberi tekanan inflasi, di antaranya kenaikan harga bahan bakar minyak non penugasan, potensi ketidaklancaran distribusi dan produksi karena dampak risiko cuaca buruk. Selain itu, ada pula kenaikan biaya sekolah menjelang tahun ajaran baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Sophia Andayani
Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper