Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gapura Angkasa Incar Kenaikan Laba 20%

PT Gapura Angkasa optimistis mampu memperoleh pertumbuhan keuntungan hingga 20% tahun ini kendati bisnis penerbangan sedang mengalami banyak tekanan.
Petugas mendata barang pemudik sebelum di masukkan ke bagasi pesawat di Bandara Internasional Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (13/6/2018)./ANTARA FOTO/Umarul Faruq
Petugas mendata barang pemudik sebelum di masukkan ke bagasi pesawat di Bandara Internasional Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (13/6/2018)./ANTARA FOTO/Umarul Faruq

Bisnis.com, JAKARTA – PT Gapura Angkasa optimistis mampu memperoleh pertumbuhan keuntungan hingga 20% tahun ini kendati bisnis penerbangan sedang mengalami banyak tekanan.

Sucipto, CEO dan Presiden Direktur Gapura Angkasa, mengatakan tekanan yang dimaksud adalah fluktuasi nilai tukar mata uang asing, harga avtur, hingga bencana alam yang bisa mengganggu bisnis maskapai. Adapun, Gapura sebagai perusahaan jasa layanan darat (ground handling), menggantungkan sebagian besar pendapatannya pada maskapai.

"Tahun lalu [2017] keuntungan kami Rp54 miliar. Tahun ini akan tetap tumbuh hingga 20%," kata Sucipto, Kamis (5/7/2018).

Dia menambahkan porsi pendapatan mayoritas atau sekitar 70% masih berasal dari bisnis ground handling. Sisanya, terbagi dalam usaha logistik yang meliputi kargo dan pergudangan (warehousing), serta layanan bagi penumpang (hospitality).

Pendapatan dari ground handling, lanjutnya, sebanyak 60% masih berasal dari Garuda Indonesia kendati juga melayani maskapai asing dan domestik. Maskapai domestik lain adalah Citilink Indonesia, Batik Air, dan Lion Air, sedangkan maskapai asing terdiri atas Korean Air, Japan Airline, Air China, China Southern, Hongkong Airlines, KLM Royal Dutch Airlines, Qatar Airways, Thai Airways, hingga Royal Brunei Airlines.

Pihaknya menyebut tahun ini terdapat permintaan penambahan layanan dari KLM yang semula hanya memilih ground handling di Bandara I Gusti Ngurah Rai Denpasar, saat ini ditambah di Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng. Bahkan, KLM juga meminta Gapura, yang sudah mendapat sertifikasi dari Uni Eropa, untuk melayani kargo terbang langsung ke Benua Biru.

Selain itu, imbuhnya, proses negosiasi juga sedang dilakukan untuk menggaet maskapai asal Timur Tengah menjadi pelanggan. Akan tetapi, dirinya masih enggan untuk menyebutkan nama maskapai tersebut.

"Mereka sudah datang dan melakukan inspeksi. Bulan depan kami akan melakukan tender," ujarnya.

Sucipto menuturkan jumlah pendapatan perusahaan pada tahun lalu sebesar Rp1,4 triliun, atau melebihi target sebelumnya yang dipatok Rp1,3 triliun. Tahun ini diharapkan bisnis maskapai tetap lancar, sehingga tidak mengganggu pertumbuhan pendapatan Gapura.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper