Bisnis.com, JAKARTA - Jepang pada Kamis memerintahkan pengungsian ribuan warga dari pinggiran ibu kota kuno Kyoto setelah hujan "bersejarah" menghantam wilayah barat, menewaskan seorang pria dan diperkirakan turun lagi.
Sekitar 160 ribu orang disarankan mengungsi di seluruh wilayah itu dan pejabat cuaca memperingatkan bahwa tingkat hujan, yang mereka gambarkan sebagai "bersejarah", bisa berlanjut hingga Minggu.
"Diperlukan kehati-hatian," kata pejabat Badan Meteorologi Jepang (JMA) pada jumpa pers, memperingatkan kemungkinan longsor dan angin kencang.
Seorang pekerja bangunan berusia 59 tahun meninggal di prefektur barat, Hyogo, setelah tersedot ke dalam pipa drainase dan dua lagi terluka saat mereka bergegas menyelamatkannya, kata televisi nasional NHK.
Perintah evakuasi dikeluarkan di beberapa bagian terpencil Kyoto, dengan kantor berita Kyodo mengatakan sekitar 16 ribu orang terkena dampak. Televisi menayangkan gambar dari Sungai Kamo yang meluap di pusat kota.
Hujan lebat dibawa oleh aliran udara lembab dari selatan dan sisa-sisa topan pekan ini.
Pada Kamis sore, curah hujan sekitar 457 mm telah terjadi di beberapa bagian pulau utama Shikoku selama dua hari terakhir, dengan lebih dari 400 mm lebih diprediksi di beberapa area dalam 24 jam berikutnya.
Topan Prapiroon bergerak di Laut Jepang pada pekan ini sebelum melemah. Badai lain, Topan Maria, terbentuk di Pasifik dan akan menguat, mungkin menuju pulau barat daya, Okinawa, pada awal pekan depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
