Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terorisme: Ini Sosok Potensial Penerus Aman Abdurrahman

Pemerhati gerakan terorisme Al Chaidar mengungkapkan kelompok teroris Jamaah Ansharut Daullah kini telah mengantongi nama penerus Aman Abdurrahman setelah yang bersangkutan divonis hukuman mati di pengadilan.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA--Pemerhati gerakan terorisme Al Chaidar mengungkapkan kelompok teroris Jamaah Ansharut Daullah kini telah mengantongi nama penerus Aman Abdurrahman setelah  yang bersangkutan divonis hukuman mati di pengadilan.

Zainal Anshari disebut Chaidar berpotensi menjadi penerus Aman Abdurrahman yang dikenal sebagai seorang ideolog.

Menurut Al Chaidar, Zainal Anshari memiliki jaringan yang kuat dengan kelompok teroris ISIS global. Selain itu, Zainal Anshari memiliki hubungan dengan jaringan teroris JAD bagian barat dan sangat akrab dengan Abu Sayyaf di Mindanao.

"Kalau dari sisi keilmuan, saya melihat Zainal Anshari ini memang ada di bawah Aman Abdurrahman dan Khalid Abu Bakar, tetapi karena Aman sudah divonis mati dan Khalid keluar dari JAD karena tidak satu paham, maka hanya sosok Zainal Anshari yang pas menempati posisi Aman Abdurrahman saat ini," tuturnya kepada Bisnis, Kamis (5/7/2018).

Menurut Chaidar, nama Khalid Abu Bakar juga sempat digadang-gadang kelompok teroris JAD untuk jadi pengganti Aman Abdurrahman. Namun Khalid Abu Bakar mendadak mengundurkan diri dari JAD karena tidak sepaham dengan gerakan teror JAD belakangan ini.

"Khalid Abu Bakar lebih memilih untuk independen saat ini, dia sudah keluar dari JAD. Padahal, nama Khalid Abu Bakar juga sempat muncul setelah Aman Abdurrahman divonis mati pengadilan," katanya.

Selain itu, menurut Al Chaidar ada juga nama lain yaitu Wiji Joko Santoso alias Abu Seif Al-Jawi alias Abu Seif yang sebelumnya diprediksi akan menggantikan Aman Abdurrahman. Tetapi Abu Seif Al-Jawi menyatakan menolak untuk menggantikan Aman.

"Al-Jawi ini tidak mau," ujarnya.

Al Chaidar berpandangan meskipun Zainal Anshari kini tengah mendekam di Rutan Mako Brimob, potensi untuk menyebarkan paham radikalime lewat tulisan untuk dibaca pengikutnya dinilai masih sangat besar.

Menurut Chaidar, penyebaran paham radikal lewat tulisan dinilai lebih efektif dibandingkan penyebaran secara langsung tatap muka.

"Coba saja lihat Aman Abdurrahman, meskipun dia dipenjara, tulisannya kan masih menginspirasi orang lain untuk melakukan aksi teror," tuturnya.

Dia mengimbau Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror mengantisipasi hal tersebut sekaligus memperketat pengawasan terhadap Zainal Anshari yang dinilai cukup berbahaya dan mampu menyebarkan paham radikal melalui tahanan.

"Jadi Polri dan Densus sebaiknya waspada dan mengantisipasi hal ini," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper