Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BNI Targetkan Kredit Tumbuh 12% Pada Kuartal II/2018

Pola pertumbuhan kinerja kredit perbankan kerap menunjukkan peningkatan pada pertengahan tahun yang berbanding lurus dengan tingkat kebutuhan nasabah.
Karyawati Bank BNI menghitung uang Rupiah, di Jakarta, Senin (3/4/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Karyawati Bank BNI menghitung uang Rupiah, di Jakarta, Senin (3/4/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA - Pola pertumbuhan kinerja kredit perbankan kerap menunjukkan peningkatan pada pertengahan tahun yang berbanding lurus dengan tingkat kebutuhan nasabah.

Statistik Perbankan Indonesia yang dirilis oleh Otoritas Jasa Keuangan menunjukkan pertumbuhan triwulanan sebesar 2,8% pada kuartal II/2017 jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. 

Kuartal II/2018 juga bertepatan dengan momen Ramadan dan Idulfitri sehingga bank optimistis memasang target tinggi kinerja kreditnya.

Wakil Direktur  PT Bank Negara Indonesia Tbk. Herry Sidharta optimistis kinerja kredit dapat tumbuh pada kisaran 10%-12% secara year on year pada paruh pertama 2018.

Terlebih lagi dengan adanya momen Ramadan dan Idulfitri yang menjadi faktor meningkatnya kebutuhan finansial nasabah. Bank BNI memperkirakan segmen kredit konsumer dapat menopang pertumbuhan hingga 12%-13%.

"Terutama pada produk payroll loan, KPR dan kartu kredit. Pertumbuhan ini didukung oleh aspek kemudahan dan keamanan transaksi, elemen pendukung seperti developer, jaringan merchant yang luas, serta kerjasama dengan e-commerce," ujarnya kepada Bisnis, Rabu (27/6/2018).

Pada kuartal I/2018 BNI mencatat kinerja penyaluran kredit yang meningkat sebesar 10,8% mencapai total kredit Rp439,46 triliun, termasuk di dalamnya Rp8,5 triliun kredit baru.

Dia menyampaikan kenaikan suku bunga acuan BI menjadi 4,75% belum memberikan dampak menurunnya keinginan nasabah dalam mengajukan pembiayaan kepada perbankan.

Hingga saat ini BNI tidak secara langsung mentransmisikan kenaikan bunga acuan kepada nasabah kredit. Namun, Herry menambahkan, jika tren ini terus meningkat tentunya akan berdampak terhadap pricing.

"Tugas kami menerapkan berbagai strategi untuk mengurangi dampak tersebut [resistensi] kepada nasabah," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper