Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

LAPORAN DARI WASHINGTON: Elpiji 3 Kg Tanpa Subsidi, Berapa Harganya?

Pertamina akan mulai menjual gas elpiji 3 kilogram tanpa subsidi dengan kisaran harga Rp36.000-Rp39.000 pada awal Juli di Surabaya dan Jakarta.
MenteriESDM Ignasius Jonan (tengah) memeriksa konverter dan tabung gas elpiji 3 kilogram yang akan diserahkan kepada nelayan di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (29/9)./JIBI-Paulus Tandi Bone
MenteriESDM Ignasius Jonan (tengah) memeriksa konverter dan tabung gas elpiji 3 kilogram yang akan diserahkan kepada nelayan di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (29/9)./JIBI-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, WASHINGTON—PT Pertamina (Persero) akan mulai menjual gas elpiji 3 kilogram tanpa subsidi dengan kisaran harga Rp36.000-Rp39.000 pada awal Juli di Surabaya dan Jakarta.

Produk baru ini rencananya akan melengkapi famili Bright yang sudah dikemas 12 kilogram dan 5 kilogram. Elpiji kemasan baru ini diproduksi untuk memenuhi keperluan pasar dengan warna tabung merah muda.

“Ini merupakan keputusan bisnis Pertamina karena permintaan pasar ada, tidak terkait LPG subsidi,” tutur Plt Dirut Pertamina Nicke Widyawati, di sela-sela mengikuti kunjungan kerja Menteri ESDM Ignasius Jonan di Washington, Senin (25/6).

Untuk tahap awal, Elpiji 3 kg tanpa subsidi akan mulai dipasarkan ke Jakarta dan Surabaya, menyasar pasar kelas menengah yang tinggal di apartemen dan rumah tangga kecil.

Menurut Nicke, rencana ini harus dibedakan dengan upaya pemerintah mengubah pola subsidi LPG melalui subsidi tertutup maupun bantuan tunai langsung. “Kalau mengenai hal ini Pertamina mengikuti penugasan dari pemerintah,” tuturnya.

Rencananya, Pertamina mulai memasarkan pada bulan Juli 2018. Sejumlah persiapan, kini sedang dilakukan perusahaan pelat merah itu.

Pada kesempatan itu, Menteri Jonan menegaskan tidak ada rencana pemerintah mencabut subsidi LPG 3 kg. Bila ada produk LPG 3 kg yang dijual secara komersial itu merupakan rencana bisnis Pertamina.

“Mereka juga masih harus mengajukan izin ke Kementerian ESDM. Saat ini kami sedang proses” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hery Trianto
Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper