Bisnis.com, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik mencatat ekspor Mei 2018 naik 10,9% menjadi US$16,12 miliar dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar US$14,54 miliar.
Nilai ekspor ini juga lebih tinggi 12,47% dibandingkan realisasi periode yang sama tahun sebelumnya, yang senilai US$14,33 miliar.
Hal itu disampaikan Badan Pusat Statistik (BPS) dalam konferensi pers di Gedung BPS, Jakarta, Senin (25/6/2018).
"Ekspor tumbuh pada Mei 2018 karena kenaikan nilai ekspor migas maupun non migas. Nilai ekspor migas Mei 2018 meningkat 28,8%," sebut Kepala BPS Suhariyanto.
Dia melanjutkan ada kenaikan ekspor untuk komoditas minyak mentah dan gas. Sementara itu, hasil minyak mengalami penurunan 4%.
Suhariyanto menuturkan ada beberapa komoditas yang mengalami peningkatan yakni timah, baja dan barang rajutan.
Adapun pada April 2018, ekspor ditopang oleh kendaraan dan bagiannya yang mencapai US$72,5 juta atau meningkat 12,59% dibandingkan bulan sebelumnya.
Disusul oleh karet dan barang dari karet yang tumbuh 4,14%, benda-benda dari besi dan baja sebesar 19,65%, berbagai produk kimia sekitar 4,46%, serta alas kaki sebesar 2,93%.
Jika dilihat dari ekspor migas dan non migas, ekspor migas untuk periode Januari-April 2018 naik 3,95% menjadi US$5,23 miliar dari US$5,03 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Untuk ekspor non migas April 2018, angkanya tumbuh 9,27% secara year-on-year (yoy) dari US$48,96 miliar menjadi US$53,5 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel