Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sinar Mas Land Sasar Pasar Komersial di Eropa Serta Hunian di China

Sinar Mas Land Sasar Pasar Komersial di Eropa Serta Hunian di China
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA — Sinar Mas Land telah memasang target pertumbuhan 5%--10% bagi proyek luar negeri tahun ini.

Selain itu pada 2018 ini, perusahaan akan  memfokuskan ekspansi dalam proyek komersial di Inggris dan kota-kota gerbang lainnya di Eropa (Jerman) dan AS, serta memperluas proyek pembangunan perumahan di Cina.

Executive Director and Chief Financial Officer Sinarmas LandLimited Ferdinand Sadeli mengungkapkan tahun ini masih mengharapkan pertumbuhan yang cukup baiik dari pasar luar negeri. Menurutnya kendati situasi politik di Eropa masih menantang dan kebijakan perumahan di China juga semakin ketat, perusahaan tetap mencari peluang yang tepat untuk melakukan akuisisi dan ekspansi baru.

Jika dicermati, sejauh ini Sinar Mas Land hanya fokus pada proyek perkantoran komersial di Inggris karena risiko yang lebih rendah dengan hasil yang lebih baik. Membandingkan dengan kondisi pasar perumahan Inggris telah mengalami tren penurunan dalam beberapa tahun terakhir akibat adanya pembatasan kebijakan. Sementara untuk proyek recurring lainnya, seperti perhotelan, Sinar Mas Land cenderung tidak melakukan transaksi proyek baik secara internasional maupun proyek dalam negeri.

Dia mengungkapkan sejauh ini, portofolio proyek di Inggris berkontribusi paling besar untuk divisi Internasional perusahaan setelah perusahaan mulai berinvestasi di pasar Inggris pada 2013.

Sejak itu, lanjut dia, tingkat pertumbuhan tahunan investasi (CAGR) dan EBITDA (tidak termasuk keuntungan divestasi satu kali) dari divisi Internasional masing-mmasing adalah 41% dan 10% dari 2012 hingga 2017.  Setelah akuisisi 33 Horseferry Road pada Juni 2017, hingga akhir tahun lalu kontribusi grup UK juga mampu  tumbuh 25%.

Selain di Inggris, perusahaan juga telah masuk pasar di China, khususnya di Chengdu dan Shenyang. Ferdinand mengungkapkan untuk pasar di China, pengembangan proyek sebagian besar difokuskan pada apartemen yang dimulai pada 2009 dan kini sudah selesai penjualannya.

“Strategi untuk memperluas hunian di China adalah upaya diversifikasi proyek luar negeri dari Indonesia sekaligus menyeimbangkan portofolio luar negeri yang sebagian besar hanya kantor komersial,”katanya kepada Bisnis dikutip Minggu (24/6/2018).

Dengan demikian, tak mengherankan apabila rencana ekspansi di China akan mengarah kepada proyek perumahan. Pasalnya perusahaan percaya bahwa pasar perumahan China masih berada pada jalur pertumbuhan dan akan mendapat manfaat besar dari urbanisasi dan populasi yang besar.

Sebagai gambaran, di Chengdu berdiri di atas lahan seluas 140.000 meter persegi yang merangkum 1.205 unit. Sementara untuk proyek di Shenyang memiliki luas 208,000 meter persegi dengan pengembangan terpadu meliputi 2,450 unit residensial, unit 84 Soho, 19 unit ritel,  serta 168 kamar hotel.

Selanjutnya, ungkap Ferdinand, SML akan berekspansi di wilayah China bagian Selatan dan hanya untuk kota-kota besar. Adapun pertimbangan utama dalam mengevaluasi proyek baru adalah laba atas ekuitas yang diinvestasikan serta lokasi serta prospek pertumbuhan di sekitarnya.

SML jelasnya juga membuka diri bagi peluang joint venture di luar negeri ketika mencari proyek baru. Namun kondisi itu bergantung pada seberapa besar keahlian dan pemanfaatan dari koneksi lokal mitra.

“Khusus untuk investasi Inggris, karena ini adalah investasi kantor komersial langsung, kami tidak bermitra dengan orang lain,”ujarnya.

Di luar itu, guna meningkatkan ekspansi yang signifikan di pasar luar negeri, perusahaan perlu mengeksplorasi peluang merger dan akuisisi terhadap kemungkinan memperoleh saham di perusahaan properti asing, baik aset tunggal ataupun proyek tunggal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper