Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investasi Saat Rupiah Melemah? Begini Solusinya

Rupiah yang melemah tentunya akan berakibat terhadap daya beli masyarakat, terutama untuk barang dan jasa yang memiliki kaitan langsung dengan mata uang negara lain dalam hal ini adalah dollar.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA--Rupiah yang melemah tentunya akan berakibat terhadap daya beli masyarakat, terutama untuk barang dan jasa yang memiliki kaitan langsung dengan mata uang negara lain dalam hal ini adalah dollar.

Nilai tukar rupiah sempat mengalami tekanan yang dapat berimbas terhadap fluktuasi pasar modal. Kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (US$) sempat mencapai level Rp14.125 dilihat dari data Bloomberg.

Perencana keuangan OneShildt Budi Raharjo mengatakan pelemahan rupiah dapat menggerus keuntungan investasi. Di saat seperti itu, lanjutnya, pemahaman mengenai diversifikasi dalam berivestasi menjadi hal yang penting. Sejatinya ketika melakukan

investasi, investor tidak membuat keputusan investasi berdasarkan kondisi pasar semata.

Namun tetap menyesuaikan dengan tujuan penggunaan dana apakah dalam jangka pendek, menengah atau jangka panjang.

Menurut Budi, bagi investor yang anak menggunakan dana dalam jangka pendek, maka investasi yang dapat dilakukan saat ini adalah dengan menggunakan instrumen investasi pasar uang. “Ini untuk menjaga agar nilai uang tersebut tidak berfluktuatif,” kata Budi dikutip Rabu (20/6/2018).

Sementara untuk investor yang ingin menggunakan dana dalam jangka panjang serta degan profil agresif dapat mengoleksi saham yang berfundamental baik yang saat ini sedang terkoreksi nilainya. Sementara bagi investor jangka menengah yang berencana untuk menggunakan dananya dalam jangka waktu satu hingga tiga tahun ke depan dapat memanfaatkan instrumen pendapatan tetap.

“ Misalnya seperti SBR003 yang baru saja ditawarkan atau reksadana pendapatan tetap,” katanya.

Dampak dari pelemahan rupiah yang terjadi akhir-akhir ini membawa beberapa harga saham melemah. Kendati begitu, bagi investor dalam horizon jangka panjang dan memegang saham-saham yang berfundamental baik justru akan memberikan dengan keuntungan dengan adanya pelemahan rupiah.

“Misalnya, seperti emiten-emiten yang berorientasi ekspor diharapkan tidak terburu-buru untuk menjual sahamnya,” jelasnya.

Dia mengatakan bagi investor yang berorientasi jangka panjang dapat mengakumulasi saham tersebut agar dapat memanfaatkan potensi pelemahan sementara itu, untuk mendapatkan saham yang sedang terkoreksi nilainya.

Di sisi lain, untuk trader yang melakukan spekulasi jangka pendek dengan kondisi pelemahan rupiah harus lebih berhati-hati dalam menempatkan dananya.

Dia menyarankan sebaiknya melakukan pembatasan kerugian dengan menerapkan cut loss yang lebih ketat untuk mencegah kerugian yang lebih besar saat saham pilihan bergerak ke arah yang tidak diharapkan hingga pasar menunjukkan perubahan arah kembali dan lebih rutin merealisasikan keuntungan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper