Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lebaran Berakhir, Harga Pangan di Jatim dan Jateng Diklaim Stabil

Usai Lebaran, persediaan dan harga pangan di sejumlah daerah cenderung stabil tanpa dibayangi ancaman inflasi serta kenaikan harga.
Pedagang cabai di sebuah pasar tradisional Wonosari, Yogyakarta./Bloomberg-Dimas Ardian
Pedagang cabai di sebuah pasar tradisional Wonosari, Yogyakarta./Bloomberg-Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA -- Usai Lebaran, persediaan dan harga pangan di sejumlah daerah cenderung stabil tanpa dibayangi ancaman inflasi serta kenaikan harga.

"Harga pangan di beberapa provinsi bahkan cenderung menurun," ujar Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian (Kementan) Agung Hendriadi dalam pernyataan resmi, seperti dilansir Tempo, Selasa (19/6/2018). 

Klaim ini didasarkan pada hasil pantauan Tim Pemantau Pasokan dan Harga Pangan (P2H) di sejumlah provinsi.

Harga pangan di Pasar Tamanan, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur (Jatim) misalnya, disebut stabil dan cenderung turun.

"Menurut para pedagang, harga cenderung turun dibandingkan sebelum Idulfitri, terutama telur ayam ras dari Rp20.500 per kilogram (kg) menjadi Rp20.000 per kg," sebutnya.

Hal serupa juga terjadi di wilayah Jatim lain seperti di Pasar Besar Kabupaten Ngawi. Pasokan pangan tercatat cukup dan harga relatif stabil kecuali untuk cabai merah keriting, cabai rawit merah, daging ayam ras, dan telur ayam ras yang menunjukkan kenaikan.

Tetapi, kenaikan tersebut diklaim masih dalam batas wajar.

Hal serupa terjadi di Pasar Singosari Kabupaten Malang, Jatim. Harga beberapa bahan pangan cenderung turun di antaranya komoditas gula pasir, bawang merah, bawang putih bonggol, cabai merah keriting, cabai rawit merah, dan telur ayam ras.

Agung mengatakan stabilitas harga terjadi karena para pedagang masih libur. Namun, harga diperkirakan bakal tetap stabil dalam beberapa hari ke depan, bahkan cenderung turun, seiring dengan normalnya distribusi pangan dan dibukanya kembali kios-kios oleh pedagang.

Di Jawa Tengah (Jateng), khususnya di Pasar Kacangan Boyolali, penurunan harga juga terlihat untuk beberapa komoditas. Misalnya, harga beras termurah turun dari Rp10.000 per kg menjadi Rp9.600 per kg.

Harga daging sapi juga turun dari Rp130.000 per kg menjadi Rp120.000 per kg.

Meski demikian, Tim P2P masih menemukan terbatasnya pasokan pangan di daerah lain seperti di Pasar Gudang, Sukabumi, Jawa Barat (Jabar). Agung menuturkan terbatasnya stok karena masih banyak pengepul dan beberapa kios pedagang bahan pangan masih tutup.

"Pasokan yang ada merupakan stok bahan pangan sebelum Lebaran, karena saat ini belum mendapatkan pasokan baru. Namun, harga cenderung stabil," sebutnya.

Agung menyatakan pasokan dan harga pangan diharapkan sudah benar-benar normal sepekan setelah Lebaran, seiring dengan kembali berjualannya para pedagang.

"Cukupnya ketersediaan pangan dan terkendalinya harga pangan tidak terlepas dari koordinasi yang baik antar kementerian dan lembaga, serta sudah diantisipasinya kebutuhan pangan tiga bulan sebelum Lebaran," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : JIBI
Editor : Annisa Margrit
Sumber : Tempo

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper