Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

468 Pesawat Diperiksa, Semua Layak Terbang

Kementerian Perhubungan melakukan uji kelaikan (rampcheck) sebanyak 1.026 pemeriksaan terhadap 468 unit pesawat maskapai nasional (beregistrasi PK) mulai 1 Mei hingga 9 Juni 2018.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kanan) memeriksa kondisi ban pesawat saat melakukan pengecekan persiapan pengoperasian Terminal Tiga Internasional Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (14/4)./Antara-Muhammad Iqbal
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kanan) memeriksa kondisi ban pesawat saat melakukan pengecekan persiapan pengoperasian Terminal Tiga Internasional Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (14/4)./Antara-Muhammad Iqbal

Bisnis.com, JAKARTA--Kementerian Perhubungan melakukan uji kelaikan (rampcheck) sebanyak 1.026 pemeriksaan terhadap 468 unit pesawat maskapai nasional (beregistrasi PK) mulai 1 Mei hingga 9 Juni 2018.

Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Agus Santoso mengatakan tidak banyak didapat temuan yang berarti dan bisa mengganggu keselamatan operasional penerbangan dari hasil rampcheck tersebut.

"Semua pesawat layak terbang. Temuan-temuannya sangat kecil dan sebagian besar sudah langsung diperbaiki dan disampaikan surat pemberitahuan kepada operator terkait," kata Agus, Senin (11/6/2018).

Dia memaparkan temuan kecil tersebut antara lain nose wheel spot dan deep cut, placard hilang atau tidak terbaca; lampu kargo tidak menyala, lampu cabin tidak menyala, lanyard pada cargo rusak, cat radome terkelupas, dan arm rest rusak.

Total sebanyak 490 unit pesawat yang akan dipakai maskapai penerbangan nasional untuk melayani penerbangan domestik dan internasional selama Lebaran tahun ini layak terbang (serviceable).

Agus memaparkan jumlah pesawat yang laik terbang pada masing – masing maskapai adalah Garuda Indonesia 142 pesawat, Citilink Indonesia 52 unit pesawat, Sriwijaya Air 36 unit pesawat, NAM Air 15 unit pesawat, Lion Air 100 unit pesawat, Batik Air 48 unit pesawat, dan Wings Air 52 unit pesawat.

Kemudian Indonesia AirAsia 15 unit pesawat, Indonesia AirAsia Extra 9 unit pesawat, Trigana Air 11 unit pesawat, Travel Express Aviation 4 unit pesawat, dan TransNusa Aviation Mandiri 6 unit pesawat.

Pihaknya menambahkan selain pada pesawat, rampcheck juga dilakukan kepada kru yang bertugas yang terdiri dari pilot, perencana penerbangan (flight operation officer/FOO) dan awak kabin (flight attendance/FA). Kru maskapai yang telah diperiksa adalah Garuda, Lion, Batik, Wings, Sriwijaya, NAM, Indonesia AirAsia Xtra, Indonesia AirAsia, Citilink, Ekspress, dan TransNusa.

"Dari total 3.844 pilot, 1.068 FOO dan 8.769 awak kabin, semuanya laik terbang," ujarnya.

Pemeriksaan langsung dilakukan terhadap lisensi kru. Adapun, pemeriksaan surveillance dilakukan terkait Flight Duty Time, Rest Period, Recurrent dan Mandatory Training.

Agus menjelaskan kegiatan rampcheck terbagi atas persiapan Lebaran (1 Mei--6 Juni 2018) dan selama Lebaran (7 Juni--24 Juni 2018). Rampcheck dilaksanakan oleh gabungan Inspektur Kelaikudaraan Pengoperasian Pesawat Udara (KPPU) dan Kantor Otoritas Bandar Udara seluruh Indonesia.

Inspektur tersebut terdiri dari inspektur Operasi Pesawat Udara 88 Orang, Inspektur Perawatan Pesawat Udara 54 Orang, Cabin Safety Inspector 12 Orang dan FOO Inspector 4 Orang.

Rampcheck persiapan angkutan Lebaran dilaksanakan pada 17 lokasi bandara, sedangkan pelaksanaan rampcheck selama Lebaran dilakukan pada maskapai penerbangan berjadwal dan tidak berjadwal di 36 lokasi bandara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper