Bisnis.com, JAKARTA-- Perusahaan galangan PT Steadfast Marine Tbk. memproyeksi pendapatan dari segmen perbaikan kapal atau repairing bisa meningkat hingga 20%-30% pada 2019. Populasi kapal di Indonesia yang melimpah membuat potensi pasar di segmen ini dinilai cukup menggiurkan.
Komisaris Utama Steadfast Marine, Eddy Kurniawan Logam mengatakan segmen repairing menjadi pendapatan berulang atau recurring yang bisa melengkapi pendapatan dari segmen pembangunan kapal. Saat ini, pesanan kapal baru dari institusi swasta maupun pemerintah lebih rendah dibandingkan dengan kondisi tiga tahun terakhir.
Eddy menuturkan, kondisi tersebut membuat perseroan tahun ini lebih konservatif. Namun, dia meyakini pada 2019 pesanan kapal akan kembali bergairah seiring dengan geliat perdagangan antarpulau dan rencana perusahaan swasta mengganti armadanya berusia uzur dengan kapal baru.
"Repairing marketnya bessr sekali. Di Indonesia setiap kapal wajib dokcing setiap 30 bulan untuk kapal barang dan 12 bulan untuk kapal penumpang. Jadi ini sangat menjanjikan," ujarnya selepas pencatatan saham Stedfast Marine di Bursa Efek Indonesia, Jumat (8/6/2018).
Berdasarkan Statistik Perhubungan 2017, jumlah kapal berbendera Indonesia pada 2017 mencapai 23.823 unit dengan total tonase 35,21 juta gros ton dan daya mesin 17,43 juta Tenaga Kuda (horse power). Eddy mengatakan, saat ini perseroan tengah menangan perbaikan dua kapal pengangkut gas yang membutuhkan teknologi khusus.
Rudy Kurniawan Logam, Direktur Utama Steadfast Marine mengatakan perseroan memang membidik segmen kapal berteknologi tingg karena sesuai dengan kompetensi yang dimiliki. Terlebih, perseroan punya pengalaman kerja sama selama satu sepuluh tahun dengan perusahaan galangan asal Belanda, Damen Shipyard.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
