Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Banyak Hari Raya, Realisasi Gadai di Bali Meningkat

PT Pegadaian (Persero) Kanwil VII Denpasar memprediksi realisasi gadai di Bali akan meningkat sebanyak 20% selama Mei-Juni 2018 dibanding bulan sebelumnya lantaran banyaknya hari raya seperti Galungan hingga Lebaran.
Ilustrasi: Warga menunggu melakukan bertransaksi di Kantor Pegadaian Cabang Senen, Jakarta, Kamis (15/6)./Antara-Akbar Nugroho Gumay
Ilustrasi: Warga menunggu melakukan bertransaksi di Kantor Pegadaian Cabang Senen, Jakarta, Kamis (15/6)./Antara-Akbar Nugroho Gumay

Bisnis.com, DENPASAR -- PT Pegadaian (Persero) Kanwil VII Denpasar memprediksi realisasi gadai di Bali akan meningkat sebanyak 20% selama Mei-Juni 2018 dibanding bulan sebelumnya lantaran banyaknya hari raya seperti Galungan hingga Lebaran.

Humas PT Pegadaian (Persero) Kanwil VII Denpasar Made Mariawan mengatakan nilai gadai di Bali lebih tinggi dibanding wilayah lain seperti NTB dan NTT. Hal itu lantaran, masyarakat Bali lebih heterogen dan memiliki banyak hari raya. Seperti pada tahun ini, masyarakat Hindu di Bali juga merayakan Hari Raya Galungan. Sehingga, potensi gadainya sangat tinggi.

Tercatat, realisasi gadai di Bali hingga April 2018 tercatat sebesar Rp1,095 triliun atau 92,50% dari target hingga akhir tahun ini. Sementara, dengan prediksi peningkatan gadai mencapai 20% hingga hari raya Lebaran, maka realisasi gadai bisa mencapai Rp1,314 triliun hingga Juni 2018.

Sementara, Pegadaian Kanwil VII yang juga melingkupi wilayah NTB dan NTT, tidak melihat peningkatan realisasi gadai yang cukup besar seperti Bali. Adapun realisasi gadai per April 2017 di wilayah Ampenan, Mataram hanya mencapai Rp671 miliar atau 93,15% dari target.

“Gadai memang biasanya meningkat saat hari raya dan tahun ajaran baru, kalau di Bali omzet gadainya lebih tinggi dibandingkan daerah NTB dan NTT,” katanya, Rabu (6/6/2018).

Tren gadai di Bali juga berbeda dibanding daerah lain. Umumnya, menjelang lebaran, tren gadai akan menurun karena masyarakat ramai melakukan penebusan. Namun, Bali diuntungkan dengan masyarakat yang heterogen sehingga antara menggadai dan menebus nilainya tidak terlalu timpang.

“Bali karena penduduknya heterogen tidak begitu jauh timpang baik sebelum hari raya maupun setelah,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper