Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

YLKI: Usulan Maskapai Agar Tarif Batas Bawah Dikerek Masuk Akal

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menilai usulan evaluasi tarif batas bawah tiket pesawat oleh asosiasi maskapai sudah sesuai dengan kondisi perubahan biaya operasional.
Maskapai penerbangan/Bisnis
Maskapai penerbangan/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA -- Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menilai usulan evaluasi tarif batas bawah tiket pesawat oleh asosiasi maskapai sudah sesuai dengan kondisi perubahan biaya operasional.

Ketua Pengurus Harian YLKI, Tulus Abadi mengatakan industri penerbangan adalah bisnis yang padat modal dan sangat sensitif terhadap nilai tukar mata uang serta fluktuasi harga bahan bakar avtur. Usulan evaluasi TBB dilakukan oleh Asosiasi Perusahaan Penerbangan Nasional Indonesia (Indonesia National Air Carriers Association/INACA). "Secara matematis usulan [INACA] itu masuk akal," kata Tulus, Rabu (30/5/2018).

Dia menambahkan Kementerian Perhubungan dan Komisi Pengawas Persaingan Usaha harus melalukan audit terhadap usulan sejumlah asosiasi penerbangan dan maskapai tersebut. Diharapkan mampu menghasilkan persentase ideal untuk kepentingan operator penerbangan dan pengguna jasa.

Terakhir, lanjutnya, sebelum tarif batas bawah dinaikkan harus ada jaminan dari maskapai untuk meningkatkan pelayanan pada konsumen, salah satunya ketepatan waktu terbang (on time performance/OTP). "Jangan sampai struktur tarif naik tapi tidak paralel dengan layanan kepada pengguna," ujarnya.

Hal tersebut juga diakui oleh CEO Arista Indonesia Aviation Center (AIAC) Arista Atmadjati. Pengamat penerbangan ini mengatakan kondisi finansial maskapai domestik mulai mengkhawatirkan. "Bukan karena pendapatan berkurang, tetapi laju kenaikan biaya operasional akibat kurs dollar dan fuel yang lebih tinggi," kata Arista.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper