Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BISI Targetkan Produksi Jagung Jadi 35.000 ton Per Tahun

- PT BISI International Tbk., (BISI) optimistis dapat meningkatkan produksi jagung dari 26.000 ton menjadi 35.000 ton per tahun berkat perluasan areal kerjasama tanam dengan petani di Jawa Timur.
 PT BISI International Tbk./bisi.co.id
PT BISI International Tbk./bisi.co.id

Bisnis.com, JAKARTA - PT BISI International Tbk., (BISI) optimistis dapat meningkatkan produksi jagung dari 26.000 ton menjadi 35.000 ton per tahun berkat perluasan areal kerjasama tanam dengan petani di Jawa Timur.

Direktur Utama PT BISI International Tbk., (BISI) Jemmy Eka Putra mengatakan tahun ini perusahaannya akan menambah areal kerjasama tanam dengan petani yang semula 35.000 ha menjadi 72.000 ha. Perluasan areal tersebut meningkat 100% dibandingkan dengan tahun lalu. BISI mengkonsentrasikan perluasan areal di Jawa Timur lalu merambat sampai dengan Nusa Tenggara Barat.

"Kerjasama area tanam dengan petani kami harapkan dapat meningkatkan produksi jagung dari 26.000 ton menjadi 35.000 ton per tahun. Lokasi utama kerjasama kami di Jawa Timur karena disana pusat produksi kami dan dekat dengan pabrik, lalu sampai ke NTB," katanya pada Senin (28/5).

BISI bekerjasama dengan petani melalui skema kerja sama integrasi tertutup yang Jemmy katakan mewajibkan standar operasional yang ketat. Meski begitu Jemmy optimistis perluasan areal kerjasama ini dapat tercapai sebab menguntungkan bagi kedua belah pihak.

Melalui kerjasama tersebut, pihak petani mendapatkan benih induk jagung dari BISI. Selain itu, petani juga mendapatkan beberapa sarana produksi untuk menunjang aktivitas pertanian. BISI juga memberikan penyuluhan tentang good agricultural practice yang mendukung upaya peningkatan produktivitas. Terakhir, BISI membeli (buyback) semua hasil panen dari petani plasma tersebut.

"Jadi petani pasti mau selama itu menguntungkan. Pola Kerjasama dengan benih induk kami berikan, sarana produksi kami berikan. Lalu ajari cara menanam dan kami buyback semua," katanya.

Sementara itu, bagi pihak BISI, kata Jemmy, hal tersebut juga menguntungkan sebab pada dasarnya perusahaan perbeniha tersebut fokus utama adalah memproduksi benih yang baik melalui ilmu pengetahuan baik itu konvensional dan bioteknologi. Jadi dengan kerjasama tersebut BISI tetap bisa melakukan penelitian benih yang baik dan bisa memasarkannya.

"Semua produksi kerjasama dengan petani karena kami tidak punya lahan sendiri untuk produksi. Kerjsama dengan petani dan panen akan disortir dan baru dipasarkan," katanya.

Pada tahun ini BISI menargetkan dapat meningkatkan produksi benih jagung hibrida untuk ketiga varietas unggulan. Varietas Bisi 18 diestimasikan dapat naik menjadi 17.500 ton daripada tahun sebelumnya 11.510 ton. Lalu varietas Bisi 226 dan Bisi 228 diestimasikan dapat meningkat dengan total 8.500 ton dibandingkan dengan tahun sebelumnya 4.138 ton.

Selain itu, BISI juga mempunyai varietas benih jagung hibrida baru yaitu Bisi 220 yang siap dipasarkan pada Oktober 2018.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper