Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Piala Dunia 2018: Nigeria Underdog, Perlu Main Kolektif

Tim underdog Nigeria perlu bermain secara kolektif dan tidak individual, kata kapten tim John Mikel Obi seiring dengan grup sulit yang mesti merka jalani di putaran final Piala Dunia 2018 di Rusia pada Juni-Juli ini.
Pelatih Timnas Nigeria Gernot Rohr/Reuters-Peter Cziborra
Pelatih Timnas Nigeria Gernot Rohr/Reuters-Peter Cziborra

Bisnis.com, JAKARTA – Tim underdog Nigeria perlu bermain secara kolektif dan tidak individual, kata kapten tim John Mikel Obi seiring dengan grup sulit yang mesti merka jalani di putaran final Piala Dunia 2018 di Rusia pada Juni-Juli ini.

“Kami harus mendapat kepastian bahwa kami akan bermain bersama sebagai sebuah tim dan itu hal yang paling penting, tidak pemain-pemain individual,” ungkap Obi, 31 tahun, mantan gelandang Chelsea yang kini merumput bersama klub China Tianjin Teda.

“Tak perlu berpikir kita favorit. Kami tetap underdog. Namun, semoga kita bisa meraih hasil yang baik,” ungkap Obi pada Minggu WIB (27/5/2018).

Elang Super, julukan Nigeria, bergabung di Grup D dalam putaran final Piala Dunia 2018 di Rusia dan mesti berebut untuk finis di dua tim teratas dengan Argentina, Kroasia, dan Islandia untuk lolos ke fase knock out atau babak 16 besar.

Nigeria memiliki peringkat FIFA (Federation Internationale de Football Association) terendah di antara empat kontestan di Grup D tersebut yakni 47, sementara itu Argentina ke-5, Kroasia 18, dan Islandia 22.

Pelatih Timnas Nigeria Gernot Rohr mengakui anak asuhnya ada di grup sulit. “Kejutan bagi banyak orang jika kami lolos ke fase berikutnya, tapi bukan bagi saya, sebab saya memercayai tim ini yang meski masih muda, saya pikir cukup berpengalaman,” ungkap mantan bek Bayern Munchen dan Bordeuax.

Nigeria lolos enam kali ke putaran final Piala Dunia, pertama kali pada edisi 1994. Prestasi terbaik lolos ke 16 besar pada edisi 1994, 1998, dan 2014.

Menjelang bertarung di Rusia, Obi dan kawan-kawan akan menjalani tiga pertandingan uji coba melawan Republik Demokratik Kongo (eks-Zaire), Inggris, dan Republik Ceska.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper