Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Sinergi BUMN Untuk Jaga Pasokan Beras Ramadan & Lebaran

Kedeputian Bidang Usaha Industri Agro dan Farmasi Kementerian Badan Usaha Milik Negara menggandeng seluruh perseroan pelat merah pangan hingga Himpunan Bank Milik Negara untuk mendistribusikan beras khususnya menghadapi Ramadan dan Lebaran tahun ini.
Pekerja memikul karung beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, Jumat (19/1)./ANTARA-Sigid Kurniawan
Pekerja memikul karung beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, Jumat (19/1)./ANTARA-Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA — Kedeputian Bidang Usaha Industri Agro dan Farmasi Kementerian Badan Usaha Milik Negara menggandeng seluruh perseroan pelat merah pangan hingga Himpunan Bank Milik Negara untuk mendistribusikan beras khususnya menghadapi Ramadan dan Lebaran tahun ini.

Deputi Bidang Usaha Industri Agro dan Farmasi Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Wahyu Kuncoro menjelaskan bahwa pihaknya mendapatkan tugas untuk memastikan pasokan beras melalui Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Bulog). Untuk memastikan kelancaran distribusi, pihaknya menggunakan saluran ritel yang dimiliki oleh sejumlah perseroan pelat merah.

“Beras dikemas dalam bentuk kemasan 5 kilogram [kg] dan 10 kg kemudian distribusikan melalui pengecer yang dimilik BUMN pangan dan agen bank Himbara,” paparnya di Jakarta, Senin (21/5/2018).

Wahyu mengatakan alasan distribusi beras dalam kemasan dilakukan untuk menghindari penyimpangan yang kerap terjadi. Salah satunya pengoplosan yang acap kali dilakukan pedagang.

Selain itu, sambungnya, setiap kemasan beras telah diberi barcode yang dibuat oleh PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. Dengan demikian, pasokan beras yang keluar dan dibeli oleh konsumen akan tercatat secara real time di sistem pemantauan Kementerian BUMN dan perseroan terkait.

Di sisi lain, Wahyu menyebut saat ini pasokan beras yang dimiliki Bulog mencapai 1,2 juta ton. Jumlah tersebut diklaim mencukupi kebutuhan hingga pasca Lebaran 2018.

Adapun, pasokan gula yang dimiliki yang PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) dan Holding BUMN Perkebunan mencapai 320.000 ton.

Dengan kebutuhan perbulan 230.000 ton dan prediksi kenaikan permintaan 10% saat Ramadan dan Lebaran, stok yang dimiliki dapat memenuhi kebutuhan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper