Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KERJA SAMA PERDAGANGAN RI-Guyana: Tingkatkan Kinerja, Diusulkan 3 Prioritas

Sebagai negara kepulauan, Indonesia memahamii tantangan pembangunan yang dihadapi negara-negara kepulauan di Karabia
Ilustrasi./.Bisnis-Paulus Tandi Bone
Ilustrasi./.Bisnis-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA - Sebagai negara kepulauan, Indonesia memahamii tantangan pembangunan yang dihadapi negara-negara kepulauan di Karabia.

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dalam kunjungan resmi pertama Menlu RI ke Guyana dan Sekretariat CARICOM (Caribbean Community) sejak dibukanya hubungan diplomatik kedua negara.

Dalam pertemuan dengan Presiden Guyana David Arthur Granger, Retno mengatakan walaupun nilai perdagangan kedua negara terus meningkat dalam 3 tahun terakhir, nilai tersebut masih kecil dan belum merefleksikan peluang kerja sama bilateral kedua negara.

Dalam kaitan ini Retno mengusulkan 3 area prioritas kerja sama pembangunan kedua negara yaitu, pertama kerja sama ekonomi dan investasi dengan fokus bidang energi, kedua kerja sama lingkungan hidup, dan ketiga kerja sama teknis dan pengembangan kapasitas.

Terkait kerja sama energi, Retno menuturkan bahwa pengalaman pengusaha minyak dan gas Indonesia dapat mendukung Guyana dalam mengembangkan sektor tersebut yang baru mulai dibuka.

Selain bidang minyak dan gas, Indonesia juga dapat mendukung upaya Guyana untuk memberikan nilai tambah dari industri ekstratif lainnya sesuai yang ingin dikembangan Presiden Guyana di sektor pengelolaan kayu, emas dan perikanan.

“Industri ekstratif telah berkontribusi banyak kepada perekonomian Indonesia, dan Indonesia dapat membagi pengalamannya ke Guyana,” ujarnya dalam siaran pers, Sabtu (19/5/2018).

Di bidang kerja sama lingkungan hidup, lanjutnya, negara yang juga memiliki hutan yang luas, Indonesia dapat membagi pengalaman ke Guyana dalam pengeloaan hutan yang berkelanjutan.

Pengalaman Indonesia dalam melawan illegal logging dan mengembangan sertifikasi kayu sehingga dapat membuka akses pasar yang luas di Eropa.

Hal serupa juga disampaikan Retno terkait pengelolaan sumber daya laut khususnya dalam mengatasi IUU Fishing.

Berbagai usulan yang disampaikan Retno ditanggapi sangat positif oleh Presiden Guyana.

"Presiden Guyana secara khusus mengundang investor Indonesia untuk investasi di sektor yang dapat memberi nilai tambah bagi produk mentah Guyana yaitu di bidang pertanian, kehutanan, pertambangan, perikanan dan industri gula," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper