Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PLN Pasok Listrik Kapal Pendingin Terapung Pertama di Sulawesi

PLN Area Makassar Utara menyuplai listrik untuk pertama kalinya ke Floating Cold Storage (Kapal Pendingin Terapung)
Pekerja melakukan perawatan dan pemasangan jaringan kabel listrik baru di Desa Lhok Nibong, Pante Bidari, Aceh Timur, Aceh, Minggu (25/2/2018)./ANTARA-Syifa Yulinnas
Pekerja melakukan perawatan dan pemasangan jaringan kabel listrik baru di Desa Lhok Nibong, Pante Bidari, Aceh Timur, Aceh, Minggu (25/2/2018)./ANTARA-Syifa Yulinnas

Bisnis.com, JAKARTA--PT PLN (Persero) Area Makassar Utara menyuplai listrik untuk pertama kalinya ke Floating Cold Storage (Kapal Pendingin Terapung) milik PT. Perikanan Nusantara (persero).

Floating Cold Storage adalah kapal pendingin yang digunakan untuk mendinginkan hasil tangkapan ikan yang dikumpulkan oleh nelayan. Suplai listrik kapal pendingin terapung tersebut sebagai bentuk dukungan PLN terhadap investasi bisnis perikanan di kawasan Pelabuhan Perikanan Untia.

“Tantangan dalam melayani suplai kelistrikan untuk cold storage apung ini, yaitu lokasi kapal yang bersandar di dermaga sehingga tidak ada lahan yang memungkinkan untuk membangun gardu batu dan kubikel pelanggan tegangan menengah, sehingga kami layani dengan menggunakan alat Automatic Sectionalizing Switch,” ujar Manajer PT PLN (Persero) Area Makassar Utara Hariyadi dalam keterangan tertulisnya, Kamis (17/5/2018).

Hariyadi berujar dengan alat Automatic Sectionalizing Switch diharapkan peralatan dan jaringan listrik PLN tetap aman dan andal walaupun dengan konstruksi khusus outdoor.

Branch Manager PT Perikanan Nusantara Cabang Makassar (PERINUS) Ferdinand Wenno mengatakan cold storage terapung tersebut sudah bersandar di Pelabuhan Perikanan Untia sejak 1 tahun lalu, namun belum dapat beroperasi maksimal karena masih menggunakan genset yang menggunakan bahan bakar solar.

“Karena masih menggunakan genset, biaya operasional dan pemeliharaannya sangat mahal mencapai Rp200 juta per bulan,” ujar Ferdinand.

Menurut perhitungan 250 jam nyala dengan daya 240 kVA apabila menggunakan listrik dari PLN, PERINUS mampu menghemat biaya senilai Rp138 juta per bulannya.

Penanggung Jawab Pengelola Pelabuhan Perikanan Untia (PPN UNTIA) Andi Mannojengi menambahkan dukungan suplai listrik PLN diharapkan dapat menjadi penunjang kegiatan bisnis di PPN Untia.

“Pelabuhan kami adalah pelabuhan baru dan sudah banyak investor yang akan masuk. Tentunya PLN diharapkan akan menjadi penunjang di kegiatan kami,” kata Andi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper