Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Korsel Bantu Pengembangan Sistem Transportasi Cerdas di Jalan Tol

Pemerintah Korea Selatan akan membuat masterplan program intelligent transport system atau pengembangan sistem transportasi cerdas di jalan tol pada tahun ini.
Pengendara truk membeli kartu elektronik tol (E-Toll) di loket pintu masuk Jembatan Suramadu, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (31/10). Terhitung mulai Selasa (31/10)./ANTARA-Didik Suhartono
Pengendara truk membeli kartu elektronik tol (E-Toll) di loket pintu masuk Jembatan Suramadu, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (31/10). Terhitung mulai Selasa (31/10)./ANTARA-Didik Suhartono

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah Korea Selatan akan membuat masterplan program intelligent transport system atau pengembangan sistem transportasi cerdas di jalan tol pada tahun ini.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa pengembangan sistem transportasi cerdas adalah multilane free flow sebab kendaraan tak lagi berhenti untuk membayar tarif tol.

"Mereka membayar tanpa berhenti, mereka akan buat masterplan tahun ini, belum peralatannya," ujarnya, Senin (14/5/2018).

Masterplan yang akan dibuat oleh Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi Korsel di jalan tol Jabodetabek dan Trans-Jawa.

Kementerian PUPR ingin mengimplementasikan sistem cerdas ini di seluruh jalan tol Indonesia. Apalagi, pada 2019, setidaknya akan ada 3.000 kilometer jalan tol yang beroperasi di dalam negeri.

"Studi kelayakan untuk yang pertama di ruas Jabodetabek dan Trans-Jawa dulu," kata Basuki.

Sebelumnya, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian PUPR Herry Trisaputra Zuna menuturkan bahwa multilane free flow akan diterapkan pada April 2019.

Untuk teknologi akan diputuskan bersamaan dengan pengajuan usulan lelang oleh para peserta lelang.

Idealnya, pemenang lelang adalah yang menawarkan teknologi penunjang multilane free flow yang akurat, tetapi juga memiliki biaya yang terjangkau sehingga tidak membebani pengguna jalan.

“Kami optimalkan biaya capex [capital expenditure]-nya murah. Jadi, yang dikenakan ke pengguna juga murah. Malah kalau perlu tanpa biaya untuk pengguna, tetapi teknologinya tetap akurat,” katanya, belum lama ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yanita Petriella
Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper