Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produk BUMDes Siap Dipasarkan Online

Sebagai salah satu cara mengatasi permasalahan pemasaran produk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) menggandeng BRI dan marketplace online.
Ilustrasi/hargababel.com
Ilustrasi/hargababel.com

Bisnis.com, JAKARTA—Sebagai salah satu cara mengatasi permasalahan pemasaran produk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes),  Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) menggandeng BRI dan marketplace online.

Sekretaris Jenderal Kemendes PDTT, Anwar Sanusi mengatakan kerja sama menjadi pintu masuk BUMDes yang berjumlah 32.000 BUMDes.

“Sebagai sebuah ekonomi baru di tingkat desa yang sedang tumbuh, kita ingin mendapatkan bimbingan dalam pengembangan usaha dan pengelolaan manajemen dalam hal ini pemasaran,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (8/5/2018).

Untuk menjalin kerja sama dan komitmen pengembangan BUMDes, Kemendesa PDTT membuat Nota Kesepahaman Bersama/ Memorandum of Understanding (MoU) dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI). Kesepakatan terkait dengan pemanfaatan Indonesia Mall dalam upaya mendukung BUMDes Go Digital serta MoU dengan situs jual beli online Blanja.com dalam upaya mendukung produk desa.

“MoU menjadi pintu masuk BUMDes yang saat ini jumlahnya mencapai 32 ribu. Jumlah ini melampaui target nasional yang hanya 5.000 BUMDes. Melalui pintu lembaga ekonomi BUMDes, diharapkan harkat martabat perekonomian Indonesia bisa ditingkatkan,” ujarnya optimistis.

CEO Blanja.com Aulia Ersyah Marinto menyambut baik peluang kolaborasi bersama ini. Pihaknya berkomitmen pada pengembangan BUMDes/ UMKM untuk meningkatkan perekonomian desa. Pihaknya berkomitmen mendukung program Kemendes PDTT dan siap melakukan pemasaran bersama.

“Harga dari tiap daerah seharusnya tidak ada kesenjangan. Di situs Blanja.com ada menu Pojok Asli Indonesia yang isinya produk lokal Indonesia. Blanja.com adalah hilirnya untuk me-marketing-kan, sedangkan Kemendes PDTT sebagai hulunya untuk mempersipakan BUMDes/UKM. Chanting Pradana, contohnya,” imbuhnya.

Selain itu, kerja sama juga dilakukan dengan situs RegoPantes.com. Kerja sama tersebut dilandasi semangat menghindari distorsi harga. Dengan harga yang pas bagi konsumen, petani bisa mendapatkan keuntungan yang bertambah. Sebagai aplikasi yang mempermudah para petani, Regopantes.com yakin akan memberi nilai tambah bagi produk para petani.

“Agar petani terhubung langsung dengan konsumen dengan harga yang pantes,” ujar Direktur Marketing RegoPantes, Anita Hesti.

Dia mencontohkan produk beras organik dari Bondowoso yang sudah diekspor. Pihaknya mengedepankan bagaimana mengakurasi harga dan pendapatan petani bisa naik sementara konsumen juga bisa nyaman membeli.

“Perlunya transparasi harga dan kualitas,” tambahnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Thomas Mola
Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper