Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

REDAM HARGA TELUR, Pemda Diminta Potong Rantai Pasok & Pacu Pengiriman

Pemerintah diminta aktif memotong rantai pasok dan memacu jumlah telur yang dikirim ke Jakarta guna menekan fluktuasi dan kenaikan harga menjelang Ramadan dan Lebaran.
Pedagang menata telur yang dijual di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (16/5)./Antara-Sigid Kurniawan
Pedagang menata telur yang dijual di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (16/5)./Antara-Sigid Kurniawan

Bisnis.com, MALANG—Pemerintah diminta aktif memotong rantai pasok dan memacu jumlah telur yang dikirim ke Jakarta guna menekan fluktuasi dan kenaikan harga menjelang Ramadan dan Lebaran.

Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Kediri Djoko Raharto mengatakan dengan banyaknya pasokan telur di Jakarta, maka diharapkan harganya bisa turun.

“Kami mendorong pemda untuk kontrak supply telur dengan Koperasi Putera Blitar sehingga rantai penjualan bisa pendek seperti yg dilakukan oleh oleh Koperasi Putera Blitar dgn PT Food Station BUMD DKI,” ujarnya dihubungi dari Malang, Senin (7/5/2018).

Pasokan telur tersebut terutama digunakan dalam rangka Opetasi Pasar Murni dan penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai. “Usulan saya, saya kira pasar di DKI perlu ditambahi supply-nya karena price maker ada di Jakarta,” ucapnya.

Terkait upaya menekan harga telur di wilayah kerja BI Kediri, maka pihaknya menggandeng pemda dan stakeholder lainnya untuk menggelar Operasi Pasar Murni yang serentak dilakukan di kabupaten/kota mulai 15 Mei hingga menjelang Lebaran nanti.

Dalam kegiatan tersebut juga akan dijual telur dengan harga yang kompetitif, yakni harga di tingkat kandang. Bahkan jika perlu, masih diberikan subsidi ongkos angkut sebesar Rp500-Rp1.000/kg.

Di Kota Kediri dan Madiun, kegiatan tersebut digelar di setiap kelurahan dan dua pasar tradisional setiap hari.

Terkait dengan kenaikan harga telur menjelang Ramadan, menurut dia, hal itu merupakan siklus karena adanya permintaan yang tinggi pada industri makanan dan minuman.

Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS) pada Jumat (4/5/2018) menyebutkan, komoditas seperti daging ayam dijual Rp34.950 per kilogram. Padahal sesuai Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 27 Tahun 2017 tentang Harga Acuan Pembelian di Petani dan Harga Acuan Penjualan di Konsumen menetapkan harga daging ayam sebesar Rp32.000 per kilogram.

Begitu juga untuk telur ayam seharusnya dijual Rp22.000 per kilogram, namun di pasaran senilai Rp24.400 per kilogram. Adapun untuk gula, pemerintah menetapkan seharga Rp12.500 per kilogram, sayangnya di pasar masih lebih tinggi yakni Rp12.550 per kilogram.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Choirul Anam
Editor : Miftahul Ulum

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper