Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

JELANG RAMADAN: Pangan Dorong Inflasi Balikpapan, Bawang Merah Paling Dominan

Jelang Ramadan dan Pilgub Kaltim 2018, kenaikan harga pangan dan harga bahan bangunan menjadi komponen utama penyumbang inflasi di Balikpapan
Buruh wanita membersihkan (mbutik) bawang merah di Desa Padasugih, Brebes, Jawa Tengah, Selasa (18/4)./Antara-Oky Lukmansyah
Buruh wanita membersihkan (mbutik) bawang merah di Desa Padasugih, Brebes, Jawa Tengah, Selasa (18/4)./Antara-Oky Lukmansyah

Bisnis.com, BALIKPAPAN- Jelang Ramadan dan Pilgub Kaltim 2018, kenaikan harga pangan dan harga bahan bangunan menjadi komponen utama penyumbang inflasi di Balikpapan.

Badan Pusat Statistik (BPS) Balikpapan mencatat, inflasi April sebesar 0,3 % dari (mtm) atau lebih tinggi dari bulan sebelumnya sebesar 0,27 % (mtm).

Secara tahunan, inflasi IHK mencatatkan angka sebesar 2,62 % (yoy) atau lebih rendah dari nasional sebesar 3,41 % (yoy) dan Kaltim sebesar 2,67 % (yoy).

Adapun kelompok volatile foods memberikan sumbangan pada inflasi sebesar 0,09%. Bawang merah mencatat kenaikan indeks harga sebesar 40,27% dan memberi andil sebesar 0,08%. Kacang panjang mencatat kenaikan indeks harga 13,55%, dengan andil sebesar 0,05%. Menyusul, material pasir dengan kenaikan indeks harga 8,33%, dengani andil sebesar 0,04%. Kenaikan pada kelompok bahan bangunan memberi andil sebesar 0,08%.

“Memang sudah terdeteksi sejak awal, bulan sebelumnya tarif jasa tukang ikut memberi tekanan pada inflasi,” terang Kepala Seksi Statistik dan Distribusi BPS Ariyanti Cahyaningsih kepada Bisnis, belum lama ini.

Dia menilai inflasi tahun ini cenderung tinggi, namun terkendali setelah mengalami deflasi beruntun sejak tiga bulan terakhir. “Dibanding [periode sama] tahun lalu angka ini cukup bagus, idealnya tidak dua digit," jelasnya.

Balikpapan disebutkan mengalami inflasi sebesar 0,32 % pada periode Mei 2017. Lalu meningkat pada Juni 2017 sebesar 1,38 % atau saat perayaan Ramadan. Mengantisipasi dini adanya kenaikan harga, sesuai pantauan di lapangan pihaknya, ketersediaan pasokan menjadi penentu.

Asisten Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan Thomy Andryas mengatakan, demi mengendalikan inflasi 2018, pihaknya bersama Pemkot Balikpapan melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) telah menyelenggarakan high level meeting.

Peningkatan produksi, kelancaran distribusi, konektivitas, dan akses pasar ketersediaan pasokan, pengendalian ekspektasi, dan penguatan kelembaghaan dan sinergitas dengan satgas pangan disebutkan menjadi konsen TPID saat ini.

“Mengantisipasi inflasi jelang Ramadan dan Idulfitri periode Mei-Juni,” jelas dia.

Selain Ramadan, beberapa faktor yang diperkirakan masih akan memberikan tekanan, kata dia adalah momen kampanye hingga pilkada yang tersisa satu bulan lagi. Kemudian faktor lain adalah ketidaklancaran distribusi akibat cuaca buruk, dan kenaikan cukai rokok.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper