Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Moody’s: Kuartal I, Emisi Green Bond Global Cenderung Melambat

Moodys Investor Service melaporkan penerbitan obligasi global berwawasan lingkungan atau obligasi hijau (green bond) sepanjang kuartal pertama tahun ini cenderung melambat dibandingkan dengan kuartal pertama 2017.

Bisnis.com, JAKARTA—Moody’s Investor Service melaporkan penerbitan obligasi global berwawasan lingkungan atau obligasi hijau (green bond) sepanjang kuartal pertama tahun ini cenderung melambat dibandingkan dengan kuartal pertama 2017.

Menurut laporan Moody’s, dalam 3 bulan pertama tahun ini, penerbitan obligasi hijau global hanya US$30,4 miliar, turun 11,5% year on year (yoy).

"Kondisi pasar obligasi yang lebih luas mungkin telah berkontribusi terhadap penurunan penerbitan obligasi hijau," kata Matthew Kuchtyak, analis Moody's, dalam siaran pers, Rabu (2/5/2018).

Kuchtyak mengatakan, penerbitan obligasi secara umum memang mengalami penurunan signifikan di pasar global sepanjang kuartal pertama tahun ini.

Meski begitu, Moody’s melihat sejumlah perkembangan terakhir menunjukkan adanya potensi emisi yang lebih kuat pada kuartal kedua, seiring dengan perkembangan pasar obligasi hijau yang kian matang.

Emisi kuartal kedua telah dimulai pada April dengan sejumlah transaksi signifikan, termasuk penerbitan €1,1 miliar dari pemerintah Perancis (Aa2 stabil), penerbitan €750 juta dari ABN AMRO Bank NV (A1 stabil) dan €500 juta dari Berlin Hyp AG (A1 negatif) dan BNP Paribas (Aa3 stabil).

Obligasi hijau negara mendominasi emisi kuartal pertama setelah pemerintah Belgia (Aa3 stabil) memulai debutnya dengan menerbitkan green bond senilai €4,5 miliar. Transaksi tersebut merepresentasikan obligasi hijau pemerintah terbesar kedua hingga saat ini menyusul obligasi hijau perdana Prancis di tahun 2017.

Pemerintah Polandia (A2 stabil) menerbitkan obligasi hijau kedua mereka ke pasar, tranche € 1 miliar, dan pemerintah Indonesia (Baa2 stabil) menerbitkan sukuk hijau pertama sebesar $1,25 miliar.

Perkembangan penting lainnya terkait dengan sektor obligasi hijau dan obligasi pelestarian (sustainable bond) yakni peluncuran inisiatif Green Bond Pledge, pengumuman pedoman obligasi hijau di Peru dan peluncuran Blue Economy Finance Principles.

Selain itu, lembaga multilateral terus mendukung penerbitan obligasi hijau di pasar negara berkembang.

"Perkembangan baru ini menunjukkan bahwa penerbitan obligasi hijau kuartal pertama yang lebih lambat dari yang diperkirakan akan mewakili tidak lebih dari polisi tidur kecil bagi perjalanan menuju pertumbuhan pasar global,” kata Kuchtyak.

Dari segi kebijakan, pada 8 Maret 2018 Komisi Eropa menerbitkan Rencana Aksi untuk Keuangan Berkelanjutan, yakni serangkaian proposal yang dirancang untuk menyalurkan arus modal ke arah investasi untuk pelestarian (sustainable investment), mengelola risiko keuangan yang berasal dari isu-isu kelestarian, dan menumbuhkan transparansi dan pengambilan keputusan jangka panjang dalam aktivitas keuangan dan ekonomi.

Ini termasuk menciptakan standar untuk produk keuangan hijau, dan memasukkan isu kelestarian ke dalam alat keuangan, produk, kebijakan manajemen risiko dan non-financial disclosure requirements.

Laporan ini juga membahas prospek pasar sukuk hijau global, yang mana sejauh ini baru segelintir setelah penerbitan pada 2017 oleh Tadau Energy yang berbasis di Malaysia (Edra Power).

Hingga Maret 2018, sukuk hijau dari keseluruhan penerbitan (obligasi hijau dan sukuk) masih sangat kecil, kurang dari 1%.

Namun, sukuk hijau terus menunjukkan potensi jangka panjang yang menjanjikan untuk penerbitan baru, terutama dari penguasa dan lembaga keuangan. Indonesia menerbitkan sukuk hijau negara pertama di kuartal pertama tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper