Bisnis.com, KLATEN —Sudah lima bulan Museum Karst Indonesia yang berada di Desa Gebangharjo, Kecamatan Pracimantoro Indonesia tutup karena musibah banjir yang menyebabkan koleksi Museum Karst dan bangunan gedung museum mengalami kerusakan di beberapa lokasi. Pameran Bencana yang berada di sebelah belakang Museum Karst kini sudah diakhiri dan koleksi pameran kembali dibawa masuk ke dalam museum.
“Pengunjung sudah dapat berkunjung menuju lokasi museum melalui pintu belakang museum karena pintu depan dan bagian depan museum akan dilakukan perbaikan terlebih dahulu, memang terlihat tidak nyaman dengan dipasangi garis tanda dilarang masuk, namun demi keamanan dan kenyamanan bersama,” ujar Dwi Eko Rukmini, Jumat (27/4/2018).
Dwi Eko Rukmini menambahkan telah meminta izin kepada kepala Badan Geologi Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (Kementrian ESDM) untuk kembali membuka museum dengan berbekal laporan dari Dinas Pekerjaan Umum yang mengatakan museum masih layak untuk dibuka dan diizinkan.
Ia juga telah memasang sekat-sekat semi permanen pada bagian depan museum yakni pintu depan, lobby depan dan replika gua pada lantai museum yang mengalami penurunan permukaan tanah.
Koleksi bebatuan yang hanyut telah dikembalikan seperti semula hanya saja pemasangan bersifat sementara dan menunggu tenaga ahli untuk memasangnya secara permanen.
Beberapa koleksi museum yang mengalami kerusakan akan dihanguskan. Bagian depan museum yang mengalami kerusakan terdapat luweng yang rencananya akan ditampilkan agar terlihat aliran air yang berada pada bawah gedung. Jumlah pengunjung setelah museum dibuka cukup antusias pada hari libur dapat mencapai 456 pengunjung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
