Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PLN Terbitkan Obligasi Global hingga US$1 Miliar pada Mei 2018

PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) disebut akan menerbitkan obligasi global US$1 miliar pada Mei 2018.
Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Sofyan Basyir bersama direktur lainnya, di sela-sela penyampaian laporan keuangan PLN 2017, di Jakarta, Rabu (28/3/2018)./JIBI-Nurul Hidayat
Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Sofyan Basyir bersama direktur lainnya, di sela-sela penyampaian laporan keuangan PLN 2017, di Jakarta, Rabu (28/3/2018)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com,JAKARTA— PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) disebut akan menerbitkan obligasi global US$1 miliar pada Mei 2018.

Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Konsultan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Gatot Trihargo mengungkapkan Perusahaan Listrik Negara (PLN) akan menerbitkan obligasi global dalam waktu dekat. Bahkan, penghimpunan dana perseroan setrum negara itu akan melangkahi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. yang telah mengantongi izin pemegang saham.

“Tidak ada masalah karena PLN memerlukan ini sehingga mungkin lebih dahulu daripada Garuda Indonesia. Jadi, PLN duluan bulan depan,” ujarnya di Jakarta, Minggu (21/4/2018).

Gatot tidak membeberkan secara pasti berapa jumlah pokok obligasi global yang akan diemisi oleh PLN. Namun, diperkirakan penerbitan akan mencapai US$1 miliar.

Di sisi lain, dia menyebut penerbitan obligasi global Garuda Indonesia masih menunggu kondisi pasar. Pihaknya berharap emisi surat utang emiten berkode saham GIAA itu memeroleh cost of fund yang lebih kompetitif.

Direktur Utama Garuda Indonesia Pahala Mansury sebelumnya menjelaskan bahwa perseroan masih menunggu waktu yang tepat untuk penerbitan obligasi tersebut. Akan tetapi, pihaknya menyebut tahapan roadshow ditargetkan rampung pada April 2018.

Pahala mengatakan telah mendapat izin untuk mengemisi obligasi global hingga US$750 juta. Nilai tersebut merupakan jumlah pokok maksimum yang bakal diemisi.

Dalam prospektus perseroan yang dipublikasikan awal pekan ini, empat investment bank yang telah ditunjuk Garuda Indonesia yaitu Australia and New Zealand Banking Group, Bank of Tokyo Mitsubishi, Deutsche Bank, dan Standard Chartered Bank. Adapun, bunga obligasi akan diumumkan setelah periode bookbuilding.

Dana hasil penerbitan obligasi akan digunakan untuk reprofiling utang Perseroan sehingga proporsi utang jangka panjang tidak akan lebih kecil dibandingkan dengan proporsi pinjaman jangka pendek. Adapun, global bond ini akan jatuh tempo paling lambat pada 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper