Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Triwulan I/2018, Baru 11 Hektare Lahan Industri Terjual

Revisi insentif fiskal tax holiday yang baru saja diluncurkan pemerintah diharapkan dapat mendatangkan peningkatan permintaan lahan industri karena kemampuan perusahaan untuk ekspansi juga akan meningkat.
Ketua Umum Himpunan Kawasan Industri (HKI) Sanny Iskandar./Bisnis
Ketua Umum Himpunan Kawasan Industri (HKI) Sanny Iskandar./Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA—Revisi insentif fiskal tax holiday yang baru saja diluncurkan pemerintah diharapkan dapat mendatangkan peningkatan permintaan lahan industri karena kemampuan perusahaan untuk ekspansi juga akan meningkat.

Sanny Iskandar, Ketua Umum Himpunan Kawasan Industri Indonesia (HKI) menuturkan hingga 3 bulan pertama tahun ini baru 11,27 hektare (ha) lahan industri yang terjual di Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi dan Karawang. Jumlah ini diharapkan dapat meningkat hingga akhir tahun nanti seiring beragam insentif dan kemudahan berusaha yang diluncurkan pemerintah.

“Ini start awal tahun. Banyak perusahaan belum eksekusi keputusan. Harapannya kuartal II lebih baik,” kata Sanny, akhir pekan lalu.                  

Industri yang sudah memutuskan ekspansi ke dalam kawasan industri ini meliputi industri makanan, minuman serta beberapa perusahaan terkait otomotif. “Harapannya tahun ini bisa sama dengan tahun lalu. Kalau bisa tentu harus lebih baik,” ujarnya.

Tahun lalu, lahan industri yang diserap industri mencapai 250 hektare. Rata-rata harga lahan berkisar Rp1 juta hingga Rp2 juta. Dengan target ini, penjualan diperkirakan mencapai Rp2,5 triliun—Rp5 triliun.  

Aturan mengenai tax allowance dan percepatan berusaha juga diharapkan membawa dampak positif bagi permintaan kawasan industri.

Selain itu, sinergi pemerintah pusat dan daerah menjadi kunci pencapaian target pembangunan kawasan industri yang dipatok dapat mencapai 25 kawasan pada akhir 2019. Sebanyak 25 kawasan industri dan kawasan ekonomi khusus baru ditargetkan dapat dibangun oleh pemerintah hingga 2019. Dari jumlah ini 22 di antaranya berada di luar pulau Jawa. 

Penyebaran industri ke luar Jawa melalui optimalisasi kawasan industri dibutuhkan sinergi yang kuat antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. 

Sanny sebelumnya mengatakan pembangunan kawasan industri tidak sebatas komitmen untuk menyediakan lahan. Keberadaan infrastruktur pendukung, hadirnya pemrakarsa dengan konsep yang kuat hingga stabilitas politik dan keamanan wilayah juga menjadi faktor penentu keberhasilan. 

"Butuh pemerintahan yang kondusif [agar pembangunan kawasan industri berhasil]," ucapnya. 

Upaya pemerintah untuk mendorong hadirnya manufaktur dalam kawasan industri juga belum terlihat hasilnya di lapangan. Permintaan lahan sebagai penanda awal rencana ekspansi para produsen tidak banyak berbeda dibandingkan dengan 2017. Artinya industri belum melihat akan ada lonjakan ekonomi yang signifikan. 

Data Kementerian Perindustrian menunjukkan pengembangan kawasan industri awalnya hanya disiapkan sebanyak 18 kawasan. Sebanyak 17 kawasan akan dibangun di luar pulau Jawa dan 1 di Jawa. Namun, seiring dengan potensi yang ditemukan, jumlah kawasan ini membengkak menjadi 25 kawasan.

Dari jumlah ini kawasan yang sudah beroperasi meliputi Kawasan Industri Mawrowali, Sei Mangkei, Palu, Bantaeng, Konawe, Ketapang, Dumai, Kendal, JIIPE, dan Wilmar Serang.

Pada 2018, diharapkan akan ada 3 KI lagi yang beroperasi, yaitu Kawasan Industri Tanjung Buton, Lhokseumawe, dan Bitung.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Anggara Pernando
Editor : Ratna Ariyanti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper