Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

APBN Hanya Sumbang 10% Untuk Proyek Strategis Nasional

Pemerintah mencatat pendanaan untuk proyek strategis nasional atau PSN diproyeksi hanya akan menggunakan APBN sekitar 10% atau senilai Rp422 triliun.
Foto area proyek pembangunan Light Rail Transit (LRT) Koridor Velodrome-Kelapa Gading di Kelapa Gading, Jakarta, Selasa (16/1). Pembangunan infrastruktur LRT di kawasan itu terus dikebut dan diharapkan bisa beroperasi pada Agustus 2018 untuk menunjang perhelatan Asian Games 2018. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Foto area proyek pembangunan Light Rail Transit (LRT) Koridor Velodrome-Kelapa Gading di Kelapa Gading, Jakarta, Selasa (16/1). Pembangunan infrastruktur LRT di kawasan itu terus dikebut dan diharapkan bisa beroperasi pada Agustus 2018 untuk menunjang perhelatan Asian Games 2018. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah mencatat pendanaan untuk proyek strategis nasional atau PSN diproyeksi hanya akan menggunakan APBN sekitar 10% atau senilai Rp422 triliun.

Sebagaimana diketahui, Pemerintah yang telah memangkas jumlah PSN dari 245 proyek dan 2 program menjadi 222 proyek dan 3 program. Adapun mayoritas pendanaan bersumber dari BUMN/BUMD 31% atau senilai Rp1.254 triliun, dan swasta 59% senilai Rp2.414 triliun.

Realisasi hingga 2017, APBN yang telah digunakan untuk mendanai proyek sejumlah Rp48 triliun, dana BUMN/BUMD Rp77 triliun, dan dana pihak ketiga atau swasta Rp239 triliun.

Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan, Askolani mengatakan selanjutnya dari 14 proyek yang sudah dilepas dari stastus PSN pemerintah akan sepenuhnya diserahkan kepada kementerian/lembaga terkait. Pihaknya pun masih akan melihat setiap posisi pendanaan yang batal disalurkan untuk PSN.

"Belum ada lagi rencana lebih lanjut akan dialih-alokasikan atau seperti apa, kami sudah salurkan ke setiap kementerian/lembaga yang terkait dan kewenangan ada di mereka," katanya, Kamis (19/4/2018).

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan sejauh ini mayoritas PSN yang didanai APBN merupakan proyek yang memiliki jangka waktu panjang dan masuk lebih dari satu tahun anggaran. Jika dalam kondisi tersebut, pemerintah dipastikan masih akan menjaga.

Namun, jika kemudian dilihat dari sisi belanja modal saat ini mulai turun sedikit, hal itu bukan karena kinerja yang kendor tetapi karena proyeknya sudah selesai. "Kita akan terus pantau postur APBN 2018-2019 agar tidak ada perubahan signifikan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper