Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laju Penurunan Tingkat Kemiskinan Sumsel Dinilai Lambat

Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan diminta untuk menekan angka kemiskinan yang saat ini sebesar 13% menjadi satu digit pada tahun depan karena capaian penurunan saat ini dinilai masih lambat.

Bisnis.com, PALEMBANG – Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan diminta untuk menekan angka kemiskinan yang saat ini sebesar 13% menjadi satu digit pada tahun depan karena capaian penurunan saat ini dinilai masih lambat.

Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2019, Sumsel harus menurunkan angka kemiskinan menjadi 8,6%.

Roni Dwi Susanto, Inspektur Utama Kementerian Bappenas, mengatakan angka kemiskinan di Sumsel masih lebih tinggi dibanding angka kemiskinan nasional.

“Walaupun menurun, namun penurunannya lebih lambat dibandingkan penurunan angka kemiskinan nasional,” katanya saat acara Musrenbang Sumsel 2019 di Palembang, Kamis (12/4/2018).

Roni mengatakan lambannya penurunan angka kemiskinan tersebut dipengaruhi banyaknya kantong kemiskinan di Sumsel. Sehingga, pemerintah daerah perlu fokus dalam mengurangi angka kemiskinan itu.

“Sebetulnya pemda sudah fokus ke kantong-kantong kemiskinan tetapi ternyata tidak begitu cepat [penurunannya] karena banyak, prioritas sekarang bagaimana mengurangi angka kemiskinan tersebut,” paparnya.

Berdasarkan catatan Kementerian Bappenas, kantong kemiskinan terbanyak berada di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) dengan angka sebesar 19,49%.

Selanjutnya, berada di Kabupaten Lahat sebesar 16,81% dan Kabupaten Musi Banyuasin sebesar 16,75%.

Sementara itu  angka kemiskinan terendah dimiliki Kota Pagaralam dengan jumlah satu digit, yakni 8,89%.

Menurut Roni, penurunan angka kemiskinan tidak hanya melulu dilakukan pemerintah daerah, melainkan tugas bersama institusi lainnya, seperti pemerintah pusat, swasta bahkan TNI.

Sementara itu, Gubernur Sumsel Alex Noerdin mengakui pihaknya menerima kritik terhadap angka kemiskinan Sumsel yang masih tinggi dibanding nasional.

“Angka kemiskinan ini jadi kritik untuk Sumsel tetapi kalau melihat  penurunan sejak 2009 yang sebesar 16,28% menjadi 13%  ini adalah angka penurunan tingkat kemiskinan tertinggi di Indonesia,” katanya.

Alex mengatakan dalam rencana kerja pemerintah daerah (RPKD) 2019, Sumsel menargetkan angka kemiskinan bisa turun menjadi 12,51% -- 12,71%.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri Hadi Prabowo mengatakan, beberapa target indikator makro Sumsel yang direncanakan untuk 2019 masih di bawah target pembangunan nasional.

“Target tingkat kemiskinan dan indeks pembangunan manusia yang ada dalam RPKD itu masih di bawah target nasional,” katanya.

Oleh karena itu pemerintah daerah dinilai perlu melakukan upaya ekstra untuk mengejar target yang ditetapkan pusat.

“Upayanya bisa dari penyiapan kapasitas produksi dan SDM, meningkatkan askes pelayanan dasar dan kesehatan dan menjaga stabilitas harga bahan pokok,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dinda Wulandari
Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper