Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

WTR Lanjutkan Rencana Divestasi Saham

PT Waskita Toll Road tetap membuka peluang rencana divestasi saham keseluruhan 7 ruas jalan tol Trans Jawa dan 3 ruas tol non Trans Jawa.
Sejumlah pekerja mengerjakan proyek jalan tol ruas Solo-Kertosono di tepi Sungai Madiun, Desa Sawahan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Jumat (5/5). Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menargetkan jalan tol Trans Jawa ruas Solo-Kertosono sepanjang 177,12 kilometer beroperasi penuh paling lambat awal 2018. ANTARA FOTO/Siswowidodo
Sejumlah pekerja mengerjakan proyek jalan tol ruas Solo-Kertosono di tepi Sungai Madiun, Desa Sawahan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Jumat (5/5). Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menargetkan jalan tol Trans Jawa ruas Solo-Kertosono sepanjang 177,12 kilometer beroperasi penuh paling lambat awal 2018. ANTARA FOTO/Siswowidodo

Bisnis.com, JAKARTA - PT Waskita Toll Road tetap membuka peluang rencana divestasi saham keseluruhan 7 ruas jalan tol Trans Jawa dan 3 ruas tol non Trans Jawa.

Direktur Pengelolaan dan Pengendalian Portofolio PT Waskita Toll Road Joko W. Widodo mengatakan tahun lalu perusahaan telah mengadakan international bidding tetapi tidak memperoleh kesepakatan.

Prinsipnya adalah jika ada investor tol yang tertarik ruas tol yang dimiliki WTR, pihaknya tetap membuka diri baik untuk ruas-ruas tol Trans Jawa yang telah di RDPT maupun ruas yang non Trans Jawa.

"Investor saat ini masih terus dateng ke WTR dan nyampaikan minat mereka, bahkan ruas-ruas yang pembangunannya masih kecil saja, sudah ada investor. Kami sedang melihat bagaimana yang terbaik bagi WTR. Memang saat ini masih berlangsung pembicaraan dengan para investor tersebut," ujarnya dalam konferensi pers, Selasa (10/4/2018).

Saat ini WTR telah melakukan investasi di 18 ruas tol di Indonesia dengan nilai investasi Rp130 triliun dimana 5 ruas telah beroperasi secara komersial.

"Dari Rp130 triliun itu 70% itu utang dan 30% dari ekuitas," ucap Joko.

WTR menjual kepemilikannya di tiga ruas tol yang dimiliki perusahaan lewat PT Waskita Tol Trans Jawa (WTTR) lewat instrumen Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT) dengan total dana mencapai Rp5 triliun.

Ketiga ruas yang Kanci--Pejagan, Pejagan--Pemalang, dan Pasuruan--Probolinggo sepanjang 123,8 kilometer.

WTTR merupakan bagian dari tujuh tol di Trans Jawa yang akan dijual Waskita Toll Road dengan target dana senilai Rp10 triliun.

Di luar Waskita Tol Trans Jawa, terdapat empat ruas lain yang akan dijual yakni ruas Pemalang--batang, Batang--Semarang, Solo--Ngawi, dan Batang--Semarang.

WTR lebih memilih menjual ketiga ruas tol tersebut di bawah WTTR karena perusahaan memiliki porsi mayoritas saham. Sementara di empat ruas lainnya, perusahaan hanya menggenggam porsi minoritas jalan tol tersebut karena pemegang mayoritasnya yakni PT Jasa Marga Tbk (JSMR).

Di luar Trans Jawa, WTR juga berencana menjual tiga ruas tol yaitu ruas Bekasi--Cawang--Kampung Melayu (Becakayu), Medan--Kualanamu--Tebing Tinggi, dan Kayu Agung--Palembang--Betung masih belum menunjukkan perkembangan.

"Banyak investor yang mengkaji untuk mengambil alih tetapi perkembangannya belum signifikan," ujarnya.

Pada 2020, perusahaan memproyeksikan akan mengoperasikan ruas tol sepanjang 889,23 km yang mana sekitar 437,5 km diantaranya merupakan bagian dari ruas tol Transjawa yang beroperasi pada 2018

Sebagai BUMN yang memiliki rekam jejak tinggi selama lebih dari 50 tahun di industri konstruksi, WTR akan terus melakukan inisiatif untuk memperkuat dan meningkatkan kinerja dari setiap portofolio investasi jalan tol.

Apalagi pemerintah melalui kementerian PUPR menargetkan bahwa di tahun 2025 nanti total ruas tol di Indonesia akan mencapai 6.115 kilometer.

"Kami akan mengambil setiap peluang untuk meningkatkan nilai perusahaan dengan portofolio investasi yang tumbuh secara berkelanjutan. WTR juga akan terus mendukung upaya pemerintah dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi dengan pembangunan infrastruktur jalan tol di berbagai wilayah di Indonesia," tuturnya.

Herwidiakto menambahkan tahun ini akan ada sejumlah ruas yang akan selesai dan beroperasi hingga semester I tahun ini yakni ruas tol Ngawi--Kertosono sepanjang 49,51 kilometer, lalu ruas tol Solo--Ngawi sepanjang 98 kilometer, ruas tol Pejagan Pemalang sepanjang 37 kilometer.

"Lalu ruas Pemalang--Batang sepanjang 39 kilometer dan ruas Semarang--Batang sepanjang 75 kilometer. Dari WTR, baik yang mayoritas dan minoritas 5 ruas itu yang selesai dikonstruksi. Kami berusaha agar bisa dilintasi baik secara fungsional maupun operasional saat mudik," ucapnya.

Lalu pada semester II, ruas yang akan selesai dan beroperasi yakni Tol Bogor--Ciawi--Sukabumi (Bocimi) seksi I Ciawi- Cigombong sepanjang 15,35 kilometer,
tol Pasuruan--Probolinggo seksi II dari Nguling--Sumberasih sepanjang 6 kilometer dan seksi 3 Sumberasih--Leces sepanjang 16 kilometer.

Lalu ruas tol Cimanggis--Cibitung seksi I
sepanjang 3,1 kilometer , ruas Depok--Antasari 7 kilometer, Krian--Legundi--Bunder 10 kilometer, dan ruas Kayu Agung--Palembang--Betung seksi 1 (Kayu Agung--Jakabaring) 33,5 kilometer.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper