Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BNI Perluas Kemitraan Implementasi Yap! Gandeng Perhotelan

PT Bank Negara Indonesia Tbk. Wilayah Makassar memperluas sektor yang menjadi kemitraan dalam implementasi sistem pembayaran berbasis aplikasi yang dikembangkan perseroan.

Bisnis.com, MAKASSAR - PT Bank Negara Indonesia Tbk. Wilayah Makassar memperluas sektor yang menjadi kemitraan dalam implementasi sistem pembayaran berbasis aplikasi yang dikembangkan perseroan.

Sistem pembayaran berklasifikasi non tunai yang disebut Yap! tersebut kini telah menjangkau industri perhotelan di Makassar, sebagai realisasi pengembangan kemitraan yang sebelumnya masih terbatas pada segmen perdagangan ritel.

Pemimpin BNI Wilayah Makassar Edy Awaluddin mengemukakan aplikasi yap! atau your all payment milik perseroan itu sudah bisa dimanfaatkan sebagai alat pembayaran saat nasabah atau konsumen hendak memanfaatkan jasa akomodasi perhotelan di Makassar.

Perluasan akses penggunaan yap! itu sendiri menjadi bentuk komitmen perseroan membentuk ekosistem nin tunai di Makassar, yang mana implementasinya dilakukan secara bertahap.

Sebelumnya, perseroan juga telah menggandeng sekitar 200 pelaku UMKM sektor perdagangan ritel di Makassar untuk penerapan sistem pembayaran yap! dari pengguna atau konsumen.

Kemudian untuk pelaku industri perhotelan di Makassar, Karebosi Condotel menjadi hotel pertama yang menggunakan yap! dan memungkinkan menerima pembayaran dari konsumen secara virtual melalui aplikasi BNI tersebut.

"Banyak manfaat jika menggunakan yap!, mulai dari pemanfaatan jasa akomodasi maupun pemesanan food and beverage dari Karebosi Condotel, tidak perlu lagi ada alat pembayarn fisik, lebih cepat dan efesien," katanya, Selasa (10/4/2018).

Sebaga informasi, yap! sendiri merupakan aplikasi pembayaran yang terkoneksi langsung dengan rekening tabungan BNI dari pengguna sebagai sumber dana, dan memungkinkan terkoneksi pula dengan kartu kredit maupun uang elektronik.

Aplikasi yap! yang dikembangkan oleh perseroan itu diklaim bisa lebih memudahkan konsumen dalam bertransaksi karena hanya menggunakan smartphone dengan metode pindai barcode dan besaran tagihan langsung diambil terpotong dari saldo sumber dana.

Vice President Consumer Banking BNI Wilayah Makassar Hadi santoso mengatakan sistem pembayaran yap! diharapkan tidak hanya menciptakan budaya non tunai, tetapi mengikis ketergantungan terhadap kartu.

Dia menjelaskan, penggunaan aplikasi yap! menjadi sebuah budaya non tunai yang secara signifikan berlangsung secara virtual hanya dengan menggunakan smartphone.

"Ekosistem non tunai yang betul-betul sejalan dengan era digitalisasi. Kami mencoba menciptakan ekosistem yang tidak lagi menggunakan alat bayar fisik [uang kartal maupun kartu], tetapi cukup dengan metode pindai barcode," paparnya.

Khusus untuk di Makassar, papar Hadi, memiliki peluang yang sangat besar dalam penggunaan yap! dibarengi dengan penguatan daya beli maupun digitalisasi seluruh lini aktivitas masyarakat.

Dari sisi nominal transaksi, penggunaan yap! secara kumulatif di Makassar diproyeksikan bisa mencapai Rp30 miliar per bulan dengan potensi pertumbuhan sejalan dengan perluasan segmen.

"Sistem keamanan dari yap! juga menjadi perhatian kami, ada dua tingkatan yakni pasword saat login lalu PIN saat hendak bertransaksi sesuai dengan sumber dana yang dikoneksikan dengan aplikasi. Kami harap ini jadi titik percepatan ekosistem non tunai di Makassar," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Amri Nur Rahmat
Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler