Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sampah Masih jadi Isu Lingkungan Utama di Bali

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLHK) Bali Gede Suarjana mengakui sampah merupakan isu lingkungan utama yang saat ini sedang dihadapi Pulau Dewata.
Wawali Denpasar IGN Jaya Negara (kiri) saat meninjau lokasi pengurugan sampah di TPA Suwung./Bisnis-Feri Kristianto
Wawali Denpasar IGN Jaya Negara (kiri) saat meninjau lokasi pengurugan sampah di TPA Suwung./Bisnis-Feri Kristianto

Bisnis.com, DENPASAR – Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLHK) Bali Gede Suarjana mengakui sampah merupakan isu lingkungan utama yang saat ini sedang dihadapi Pulau Dewata.

Adapun dalam sehari ada sekitar 12,000 meter kubik sampah yang dihasilkan di Bali. Dari jumlah itu, hanya sekitar 80% yang dikelola dengan baik di darat.

Sisanya, akan terbawa ke sungai dan mencemari ekosistem laut, dengan sebagaian besar merupakan sampah plastik.

Sampah yang hanyut dan mencemari laut ini ternyata datangnya tidak saja dari wilayah darat di Bali saja. Bali juga mendapat kiriman sampah yang datang dari Pulau Jawa.

Sehingga pada bulan-bulan tertentu, yakni dari November sampai Maret, wilayah pantai dan laut Bali sering kebanjiran sampah.

Pantai-pantai tersebut misalnya Pantai Matahari Terbit, Pantai Kedonganan, Pantai Jimbaran, maupun Pantai Kuta. Pantai-pantai tersebut merupakan kawasan wisatawa yang kerap dikunjungi.

“Hampir rata-rata 6 meter kubik sampah dikirim dari satu sungai dan berakhir di laut,” katanya kepada Bisnis, Selasa (10/4/2018).

Kata dia, baru ada 5 sungai di Bali yang memiliki trash trap atau perangkap sampah. Sungai-sungai itu yakni Tukad Loloan, Tukad Rangda, Tukad Balian, Tukad Badung, dan Tukad Mati, yang semuanya berada di Denpasar.

Sementara, ada sekitar 162 sungai di Bali, dan 22 diataranya merupakan sungai besar lintas kabupaten. Menurutnya, jika setidaknya 22 sungai lintas kabupaten ini memiliki trash trap maka permasalahan sampah yang mengotori laut setidaknya bisa dikurangi.

“Nah ini baru di Bali, kalau di Jawa masih banyak sungai lagi, sehingga permasalahan sampah membutuhkan komitmen yang sangat tinggi,” katanya.

Menurutnya, Bali sebagai kawasan wisata memang akan menghadapi permasalahan sampah. Adapun menurut data World Bank, satu individu bisa menyumbang hingga 1,5 kg sampah setiap hari.

Dengan kondisi penduduk di Bali yang mencapai 4,2 juta jiwa, ditambah kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) sebanyak 6 juta per tahun, dan wisatawan domestic (wisdom ) sebanyak 17 juta per tahun.

“Kita harus berani melakukan penindakan, nah Denpasar baru mulai melakukan denda,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler