Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hipmi Gandeng Pesantren Dirikan Toko Modern

Hipmi menggagas pembentukan toko ritel modern di lingkungan pesantren. Langkah ini turut didukung oleh Kementerian Perdagangan dan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia
Ilustrasi./.Bisnis-Nurul Hidayat
Ilustrasi./.Bisnis-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – Hipmi  menggagas pembentukan toko ritel modern di lingkungan pesantren. Langkah ini turut didukung oleh Kementerian Perdagangan dan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia.

Wakil Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Yasir Palito mengatakan pembentukan toko serba ada nantinya akan bekerjasama degan ritel modern dalam hal ini Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo).

“Kami lakukan untuk memajukan ekonomi bangsa dan negara serta menambah pengusaha di Indonesia,” kata Yasir.

Saat ini Hipmi baru membentuk 10 gerai ritel modern sebagai pilot projek di Jawa Timur. Adapun nama ritel modern yang dibentuk bernama Ummart. Rencanannya Ummart akan dibangun hingga 5.000 unit di sejumlah pesantren provinsi dan kabupaten/kota.

Rencananya pembentukan ritel yang dikelola oleh santri tersebut akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada Mei 2018.

Sementara itu manajemen pengelolaan ritel modern tersebut akan dilakukan oleh Aprindo. Asosiasi tersebut bakal memberikan pelatihan kepada para santri terkait pengelolaan ritel tersebut agar berjalan baik.

Ketua Aprindo Roy Nicholas Mandey mengatakan bentuk kerjasama yang dapat diberikan oleh asosiasi tersebut menyangkut sistem, suplay dan suport yang disingkat dengan 3S.

Menurutnya sistem ritel modern menjadi nafas bagi perdagangan di jalur bisnis tersebut. Seluruh standard operating procedure (SPO) yang dijalankan oleh ritel modern mulai dari barang diterima, hingga dijual juga turut diturunkan kepada para santri.

“Ketiga, ada service atau pelayanan. Sehingga setiap santri dapat memilih standar, kemampuan yang sama seperti menjalankan satu ritel modern seperti para profesional,” kata Roy di kesempatan yang sama.

Pada tahap pertama ini, asosiasi yakni alfamart, transmart hingga hypermart dan peritel lainnya akan memberikan bimbingan semacam pelatihan bagi kepada santri terpilih.

Selama ini pihaknya melihat ada dua kondisi pondok pesantren dalam menjalankan program ini, yakni pondok pesantran yang sudah memiliki toko, dan pondok pesantren yang masih butuh waktu untuk membuka gerai tersebut. Pihaknya mengaku akan terlebih dulu memilih pesantran yang telah memiliki gedung atau toko.

Sementara itu, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan kelebihan lain yang diterima oleh pesantran yakni tidak perlu membayar franchise fee kepada pelatih dari asosiasi. “Bahkan mereka membantu bukan hanya sistem namun semua hal termasuk memasok barang,” katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper